Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dikoleksi oleh investor eksisting maupun sejumlah konglomerasi.
Nama konglomerasi Astra (ASII) telah terlebih dahulu masuk sebagai pemegang saham sejak triwulan III/2022. Kala itu, Astra membayar dalam rentang Rp1.335–Rp1.375 per saham saham HEAL dengan total kepemilikan 7,23%.
Setelahnya, holding Grup Djarum yakni PT Dwimuria Investama Andalan juga masuk sebagai pemegang saham dengan membeli saham treasury sebanyak 3,6% pada akhir Juni 2025 di harga premium Rp1.875.
Aksi dua konglomerasi ini terpantau mendorong sejumlah dokter yang juga menjabat sebagai direksi perusahaan ikut memborong.
Terbaru, Direktur HEAL Tan Suryanti Gunadi memutuskan meningkatkan kepemilikannya menjadi 4,6 juta lembar atau setara 0,03%. Ia memborong 62.000 saham HEAL di harga Rp1.605. Dengan level harga tersebut, Suryanti menambah investasi senilai Rp99,51 juta.
"Tujuan dari transaksi [untuk] investasi," jelasnya dalam pengumuman yang dikutip Rabu (13/8/2025).
Baca Juga
Sebelumnya, aksi borong juga dilakukan oleh Direktur Utama HEAL Hasmoro pada akhir Juni 2025.
Dokter senior spesialis anestesi berusia 82 tahun itu membeli 1,45 juta lembar saham HEAL di harga Rp1.365, setara Rp1,99 miliar. Setelah pembelian, kepemilikan Hasmoro di HEAL menjadi 739,69 juta lembar atau setara 4,81%.
Adapun pemegang saham lain yang juga merupakan pengendali hingga akhir Juli 2025 antara lain Binsar Parasian (5,34%), Yulisar Khiat (12,78%), Lydia Immanuel (5,56%), dan Meijani Wibowo (2,15%). Terdapat dua nama, yakni Soedibjo Toeloes dan Husen Sutakaria, yang juga berstatus pemegang saham pengendali, namun tidak diungkap besaran kepemilikannya.
Sedangkan pemegang saham terbesar HEAL adalah publik dengan kepemilikan 62,13%.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.