Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Finansial dan Energi Mendominasi, Ini Pipeline Emisi Obligasi BEI

BEI melaporkan, 15 emisi dari 10 penerbit efek bersifat utang dan atau sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline. Sektor energi dan finansial mendominasi.
BEI mencatat terdapat 15 emisi dari 10 penerbit efek bersifat utang dan atau sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline. Per 26 Januari 2024, perusahaan dari sektor finansial dan energi mendominasi penerbitan obligasi./Ilustrasi
BEI mencatat terdapat 15 emisi dari 10 penerbit efek bersifat utang dan atau sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline. Per 26 Januari 2024, perusahaan dari sektor finansial dan energi mendominasi penerbitan obligasi./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan daftar antrean penerbitan obligasi per 26 Januari 2024 didominasi oleh sektor energi dan finansial. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan terdapat 15 emisi dari 10 penerbit efek bersifat utang dan atau sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline. Per 26 Januari 2024, perusahaan dari sektor finansial dan energi mendominasi penerbitan obligasi. 

"Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 8 emisi dari 7 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp6,4 Triliun," kata Nyoman dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (28/1/2024). 

Secara terperinci pipeline obligasi berdasarkan sektor terdiri dari finansial sebesar 36,4% atau sebanyak 3 perusahaan, energi 27,3% yaitu 3 perusahaan, basic materials 9,1% satu perusahaan, layanan kesehatan 9,1% satu perusahaan, industri 9,1% dengan 1 perusahaan, serta infrastruktur 9,1% yang juga satu perusahaan. 

Setidaknya baru-baru ini tiga emiten telah menerbitkan obligasi jumbo, yaitu PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC). 

INKP akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai emisi Rp4,69 triliun, masing-masing senilai Rp4 triliun dan Rp695,09 miliar. Obligasi dan sukuk INKP tersebut ditawarkan dalam dua seri dengan tingkat suku bunga masing-masing 10,25% dan 10,75% per tahun.

Sementara itu, TBIG menerbitkan obligasi senilai Rp2,7 triliun dengan tingkat suku bunga hingga 6,75% per tahun. Hasil obligasi akan digunakan TBIG untuk refinancing

Terakhir, MEDC yang menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dengan bunga maksimal 8,5% per tahun. Obligasi ditawarkan dalam dua seri yang akan jatuh tempo tiga tahun dan tujuh tahun. 

Berikut Pipeline Emisi Obligasi BEI per 26 Januari 2024

- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials

- 0 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

- 0 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

- 3 Perusahaan dari sektor Energy;

- 3 Perusahaan dari sektor Financials; 

- 1 Perusahaan dari sektor Healthcare; 

- 1 Perusahaan dari sektor Industrials;

- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures; 

- 0 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;

- 0 Perusahaan dari sektor Technology;

- 0 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper