Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini mencatat ada 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan perdana saham (IPO) sepanjang periode 2024.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa dari 27 perusahaan dalam antrean IPO, sebanyak 6 perusahaan memiliki aset skala besar alias di atas Rp250 miliar.
"Selain itu, terdapat 19 perusahaan dengan aset skala menengah, antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar. Sisanya, ada 2 perusahaan aset skala kecil, atau di bawah Rp50 miliar," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (27/1/2023).
Berdasarkan sektor, 27 perusahaan dalam antrean IPO itu mayoritas berasal dari sektor industrial, tepatnya 7 perusahaan. Disusul sektor consumer cyclicals dengan 6 perusahaan dan sektor teknologi dengan 5 perusahaan.
Selain itu, 3 perusahaan bergerak di sektor consumer noncyclicals, 2 perusahaan dari sektor basic materials, dan masing-masing 1 perusahaan dari sektor energi, infrastruktur, properti & real estat, serta transportasi & logistik.
Sebelumnya, BEI memproyeksi akan ada 62 perusahaan berpotensi melaksanakan IPO pada 2024. Target ini tercatat turun ketimbang realisasi tahun lalu, di mana terdapat 79 perusahaan berhasil IPO sepanjang 2023 dengan total nilai penggalangan dana Rp54,1 triliun.
Baca Juga
Adapun, sebanyak 8 perusahaan yang telah berhasil melantai di bursa pada Januari 2024 tercatat mampu menghimpun total dana Rp1,36 triliun dari bursa.
Antara lain, PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) dari bidang konstruksi & sewa alat berat, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) di bidang distribusi gas alam, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) di bidang tambang bijih nikel laterit, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) yang dikenal sebagai produsen velcro.
Selain itu, PT Multi Spunindo Jaaya Tbk. (MSJA) bergerak di industri tekstil, Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) di bidang perdagangan bahan kimia untuk industri makanan & minuman, PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) dari bidang konstruksi gedung, serta PT Griptha Putra Persada Tbk. (GRPH) dari sektor perhotelan, restoran dan MICE.