Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.560, Dolar AS Juga Lunglai

Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.560 pada perdagangan hari ini, Jumat (12/1/2024). Sementara itu, indeks dolar AS juga turun 0,08% ke posisi 102,21.
Ilustrasi Rupiah. Mata uang Garuda dibuka melemah ke level Rp15.560 pada perdagangan hari ini, Jumat (12/1/2024). Sementara itu, indeks dolar AS juga turun 0,08% ke posisi 102,21. JIBI/Bisnis.com
Ilustrasi Rupiah. Mata uang Garuda dibuka melemah ke level Rp15.560 pada perdagangan hari ini, Jumat (12/1/2024). Sementara itu, indeks dolar AS juga turun 0,08% ke posisi 102,21. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp15.560 pada perdagangan hari ini, Jumat (12/1/2024). Rupiah melemah bersama pelemahan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,08% ke Rp15.560 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,08% ke 102,21.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya bergerak bervariatif. Yen Jepang naik 0,05%, dolar Singapura naik 0,06%, dolar Taiwan turun 0,04%, da win Korea turun 0,12%.

Lalu peso Filipina turun 0,12%, rupee India naik 0,01%,yuan China naik 0,08%, ringgit Malaysia naik 0,02%, dan baht Thailand naik 0,11%.

Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar sekarang menunggu data utama indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan Desember 2023, yang akan dirilis hari ini.

"Inflasi IHK umum diperkirakan sedikit meningkat, sementara IHK inti diperkirakan terus turun. Inflasi diperkirakan akan tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2%," ujar Ibrahim dalam riset, Kamis, (11/1/2024).

Menurutnya, para pelaku pasar tampaknya masih mempertahankan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret 2024, meskipun ada sedikit pemangkasan pada minggu lalu.

Fokus pasar saat ini juga tertuju pada angka perdagangan dan inflasi China, yang akan dirilis pada Jumat, (12/1), untuk mengetahui isyarat ekonomi lebih lanjut terhadap importir tembaga terbesar di dunia tersebut.

Dari sentimen domestik, pemerintah RI tetap optimistis meski Bank Dunia atau World Bank merevisi ke bawah outlook ekonomi global 2024 dari 2,6% menjadi 2,4%.  Sinyal perlambatan ekonomi 2024 pada dasarnya memang sudah muncul sejak 2023, namun angkanya terus direvisi ke bawah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan kumulatif Indonesia sepanjang Januari hingga November 2023 turun US$16,91 miliar dari periode yang sama pada 2022. Neraca perdagangan barang kembali mengalami surplus selama 43 bulan berturut-turut meskipun lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Adapun untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp15.530- Rp15.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper