Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 31 poin atau sebesar 0,42% ke level 7.251 pada pembukaan perdagangan Jumat, (12/1/2024). Penguatan indeks komposit disebabkan oleh kenaikan saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBCA, BBNI, ASII.
IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya di 7.271 sebelum akhirnya sedikit melunak. Adapun investor terpantau memperdagangkan 3,3 miliar saham dengan perkiraan nilai mencapai Rp1,8 triliun sebanak 288.816 kali.
Terdapat 192 saham yang menguat, 239 saham yang melemah dan 220 saham yang stagnan. Kendati jumlah saham yang turun lebih banyak, saham-saham dalam jajaran big caps terpantau mengalami penguatan. Misalnya BBRI 1,3%, ASII 0,9%, BBNI 0,8% dan BBCA 0,52%.
Sementara itu saham big caps yang melemah hanya AMMN sebesar 0,34%.
Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali fluktuatif di kisaran MA20 pada kisaran level 7220 pada Kamis (11/1/2024). Secara teknikal, tekanan jual terindikasi mereda seiring dengan potensi golden cross pada oversold area di Stochastic RSI.
Mereka optimistis selama IHSG bertahan di atas MA20, IHSG menjaga peluang bullish continuation. Level support IHSG hari ini berada di 7.150 dengan posisi resistance ada di 7.300.
Baca Juga
Sementara itu, IHSG akan dipengaruhi oleh sentiment regional yang berasal dari pernyataan Chinese Vice Premier, He Lifeng bahwa Pemerintah Tiongkok tengah berupaya mempermudah perusahaan asing untuk berinvestasi di pasar modal Tiongkok.
Kondisi ini memicu kekhawatiran capital outflow dari pasar modal Indonesia. Meski demikian, di sisi lain, upaya Pemerinta Tiongkok tersebut juga dapat memperbesar peluang investasi perusahaan Tiongkok di pasar modal regional, termasuk Indonesia. Masih dari Tiongkok, kinerja ekspor (+1.7% yoy) dan impor (+0.3% mom) Tiongkok diperkirakan membaik di Desember 2023.
Kondisi di atas membangun keyakinan perbaikan kinerja ekspor Indonesia di Desember 2023 yang dijadwalkan rilis pada awal pekan depan (15/1).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham seperti BBRI, TOWR dan sejumlah saham energi ditengah fluktuasi harga komoditas, termasuk MEDC, ELSA, HRUM dan PGEO.
Tim RHB Sekuritas melihat IHSG melakukan koreksi disertai volume dan kembali berada dibawah garis MA(5 & 20). Menurut mereka selama IHSG mampu bertahan di bawah garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk menguji support garis MA50 untuk masuk ke fase sideways.
“Bila IHSG mampu breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.100 hingga 7.300,” tulis tim riset.
Sementara itu, IHSG pada Kamis (11/1/2024) ditutup turun tipis 0,10% atau 7,33 poin ke level 7.219,96, setelah sepanjang sesi bergerak di zona hijau. IHSG bergerak di rentang 7.219 hingga 7.277 pada perdagangan hari ini.
Sebanyak 249 saham yang menguat, 267 saham yang melemah, dan 252 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Rp11.388 triliun.
Investor asing terpantau cenderung membeli saham dengan net buy Rp849,75 miliar. Sepanjang 2024, asing net buy Rp4,95 triliun.
RHB Sekuritas merekomendasikan saham Kalbe Farma (KLBF) yang terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20.
Area beli saham KAEF di sekitar Rp1.590 dengan target jual di Rp1.630 hingga Rp1.670 dengan cut loss di Rp1.555.m Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) yang terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA(5,20) disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50.
Area beli INTP disekitar Rp9.275 dengan target jual di Rp9.500 hingga Rp9.750.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan pergerakan IHSG pada akhir pekan masih terlihat belum keluar dari rentang sideways bahkan memperlihatkan pola tekanan dalam jangka pendek yang masih cukup kuat.
Di sisi lain, tercatatnya capital inflow investor asing menunjukkan bahwa minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia masih cukup besar. Peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
"Hal ini mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend," paparnya dalam publikasi riset, Jumat (12/1/2024).
William memprediksi IHSG besok bergerak di rentang 7.123-7.272. Rekomendasi saham BBRI, ASII, JSMR, BMRI, GGRM, BSDE, KLBF.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.