Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Dana IPO, Samcro Hyosung (ACRO) Belanja Mesin Baru

Setelah IPO, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) membidik peningkatan produksi pabrik dengan pembelian mesin-mesin produksi baru.
Direksi Bursa Efek Indonesia bersama Jajaran Direksi PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) dalam seremoni pencatatan perdana saham, Kamis (11/1/2024). Saham ACRO dibuka naik hampir menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).
Direksi Bursa Efek Indonesia bersama Jajaran Direksi PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG) dalam seremoni pencatatan perdana saham, Kamis (11/1/2024). Saham ACRO dibuka naik hampir menyentuh Auto Rejection Atas (ARA).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten anyar PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) membidik peningkatan produksi pabrik dengan pembelian mesin-mesin produksi baru dengan dana IPO.

PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk. (ACRO) adalah perusahaan industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk berupa perekat hook dan loop/magic tape atau pita pengait rekat dan webbing tape.

Direktur Utama Samcro Hyosung Adilestari Chung Tae Sung mengatakan setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mulai mengganti beberapa mesin di pabrik guna dapat mengefisienkan biaya dan produktivitas. 

“Kita mengganti mesin baru, efisiensi produksi dan biaya pasti lebih tinggi. Kita sudah pesan [mesin] ke Switzerland,” katanya saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (11/1/2024). 

Chung Tae Sung mengatakan dengan penggantian mesin tersebut, kapasitas produksi akan meningkat. Namun, dia belum dapat merincikan secara detail jumlah seluruhnya. 

Di sisi lain mengutip prospektus, sebanyak 30% dana sebesar Rp74,93 miliar dari dana IPO akan diperuntukkan untuk pembelian mesin baru. 

Rinciannya adalah 60% pembelian mesin dalam rangka pengembangan produk baru dan 40% pembelian mesin dalam rangka peningkatan dan otomatisasi proses produksi.Chung Tae Sung mengatakan dalam jangan waktu 6 bulan, 90% dana IPO akan digunakan sesuai dengan rencana prospektus. 

Lebih lanjut, ACRO berkeyakinan Industri hook dan loop tidak besar dengan tidak banyak pesaing untuk pasar lokal. Karena tidak ada pesaing utama setelah pengungkapan satu tahun terakhir, persaingan di industri hook dan loop tampaknya sangat menggembirakan bagi perseroan. 

Sebagian besar produsen barang jadi cenderung sensitif terhadap kualitas dan harga di Indonesia karena keterbatasan pilihan produsen produk selain membeli dari perseroan.

Selain itu, sebagian besar aplikasi hook dan loop seperti sepatu, tas, sarung tangan, dan produk konsumen lainnya cenderung memiliki kontak terhadap kulit pengguna.

Keamanan penggunaan yang ditawarkan oleh ACRO bersifat mutlak dan tidak dapat dikompromi sehingga tingkat biaya hook dan loop untuk biaya produksi berjalan dari 0,001% hingga 3% paling banyak dalam aplikasi sarung tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper