Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Terbaru BEI Lindungi Investor dari Saham IPO Boncos

Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta kepada para penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter untuk lebih objektif dalam menentukan harga IPO.
Jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam seremoni Penutupan Perdagangan Saham 2023 pada Jumat, (29/12/2023)/Bisnis/Rizqi Rajendra
Jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam seremoni Penutupan Perdagangan Saham 2023 pada Jumat, (29/12/2023)/Bisnis/Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta kepada para penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter untuk lebih objektif dalam menentukan harga penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham sebagai bentuk perlindungan terhadap investor.

Pasalnya, sejauh ini ada banyak emiten yang melantai di Bursa namun performa sahamnya mayoritas menurun sehingga berisiko merugikan para investor saham.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya telah menggandeng Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), akan meminta para underwriter untuk lebih objektif dalam menentukan harga IPO emiten yang diboyong ke lantai Bursa.

Selama ini, penentuan harga IPO dilakukan dengan proses bookbuilding, dengan cara mengumpulkan minat beli dari calon investor. Rentang harganya ditentukan antara perusahaan dan underwriter.

Rentang harga itu ditentukan dari berbagai variabel, antara lain dari nilai perusahaan berdasarkan proyeksi perfoma perusahaan pasca-IPO dibandingkan sebelum IPO, dari performa dan kinerja perusahaan sejenis, baik bidang dan size, dan lain sebagainya.

"Maka untuk itu diperlukan analisa dan riset yang memadai yang dapat mencerminkan tidak hanya nilai perusahaan sekarang tapi juga nilai di masa mendatang," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, (4/1/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini BEI mewajibkan perusahaan sekuritas sebagai underwriter untuk mempublikasikan equity research report atas emiten baru yang dibawanya tersebut sekurang-kurangnya dua kali dalam periode 12 bulan sejak emiten tersebut mulai tercatat di Bursa. 

Hal itu dalam rangka meningkatkan perlindungan kepada investor serta meningkatkan edukasi kepada publik mengenai dasar penilaian harga saham perusahaan yang baru tercatat. Nantinya, publik dapat melihat dokumen equity research report tersebut pada situs resmi BEI.

"Dengan kewajiban mendokumentasikan hasil analisa dan riset dalam bentuk Equity Research Report ini, diharapkan dapat menjadi rujukan yang resmi dalam menilai harga yang wajar bagi suatu saham," kata Nyoman.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 30 calon emiten yang mengantre di pipeline BEI untuk menggelar IPO tahun ini. Sebanyak 9 perusahaan di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar, sebanyak 19 lainnya perusahaan beraset skala menengah Rp50 miliar-Rp250 miliar, dan 2 sisanya beraset kecil di bawah Rp50 miliar.

Adapun, pada 2024 BEI menargetkan setidaknya terdapat 62 emiten yang melakukan aksi korporasi pencatatan saham perdana atau IPO. Sedangkan hingga 29 Desember 2023, terdapat 79 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp54,14 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper