Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Prajogo Pangestu BRPT, BREN, TPIA Gendong IHSG Awal 2024

IHSG hari ini pada awal 2024 sesi I terdorong saham Prajogo Pangestu seperti BRPT, BREN, TPIA.
IHSG hari ini pada awal 2024 sesi I terdorong saham Prajogo Pangestu seperti BRPT, BREN, TPIA. /baritopacific
IHSG hari ini pada awal 2024 sesi I terdorong saham Prajogo Pangestu seperti BRPT, BREN, TPIA. /baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik naik pada sesi I setelah sempat tertekan pada awal perdagangan perdana 2024. IHSG terdorong saham Prajogo Pangestu BRPT, BREN, TPIA.

IHSG naik 0,05% atau 3,76 poin menjadi 7.276,56 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.245,56-7.287,41.

Terpantau 302 saham naik, 253 saham melemah, dan 203 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.742,30 triliun.

Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 6,67% ke level Rp5.600 per saham, dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 1,67% ke level Rp7.600 per saham.

Sebagai informasi, perubahan nama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.(TPIA) menjadi PT Chandra Asri Pacific telah disetujui para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Jumat (29/12/2023). Pergantian nama itu seiring langkah diversifikasi TPIA ke bisnis di luar petrokimia.

Sementara itu, dari jajaran emiten big cap lainnya, saham BBCA milik Hartono bersaudara stagnan di level Rp9.400 per saham. Sedangkan saham BYAN milik taipan Low Tuck Kwong turun 0,38% ke posisi Rp19.825 per saham.

Dari jajaran saham terlaris, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin dengan nilai transaksi Rp282,5 miliar, diikuti saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan nilai transaksi Rp201,8 miliar. Saham BBRI turun 1,31% ke Rp5.650, sedangkan saham BRPT naik 5,26% ke level Rp1.400.

Sedangkan dari deretan saham terboncos atau top losers dipimpin oleh PT Venteny Fortuna International Tbk. (VTNY) yang ambles 25% ke level Rp264 per saham. Diikuti PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) yang turun 21,15% ke posisi Rp82 per saham.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kondisi IHSG mengawali tahun 2024 dengan semangat baru dan mulai memasuki tahun politik terlihat masih dipenuhi optimisme.

Selain itu, rilis data perekonomian tingkat inflasi pada disinyalir masih dalam kondisi terkendali akan memberikan sentimen terhadap pola pergerakan IHSG.

"Hal tersebut akan menjadi salah satu sentimen yang dapat mendorong kembali naiknya IHSG hingga beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.

Pada Selasa (2/1/2024), IHSG berpotensi menguat dalam rentang 7.123-7.337. Rekomendasi sahamnya ialah ITMG, JSMR, SMGR, BBNI, INDF, ASII, AKRA, CTRA.

Sementara itu, meski diselimuti oleh volatilitas tinggi, pasar saham menutup 2023 di zona hijau. Rekor jumlah emiten baru dan kapitalisasi pasar, serta peningkatan jumlah investor mewarnai performa bursa efek pada tahun 2023.

Pada penutupan perdagangan 2023, IHSG melemah 0,43% ke level 7.272,79 setelah menyentuh level tertinggi setahun 7.303,88 pada Kamis (28/12/2023). Secara kumulatif, IHSG menguat 6,16% pada 2023.

Sejalan dengan penguatan IHSG dan rekor penambahan 79 emiten baru pada 2023, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yang menyentuh Rp11.762 triliun pada Kamis (28/12/2023).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menuturkan terdapat berbagai tantangan yang dihadapi pasar modal Indonesia selama 2023, mulai dari pengetatan suku bunga global, konflik geopolitik di Eropa hingga Timur Tengah, serta momentum persiapan tahun politik domestik.

Akibatnya, lanjut Inarno, IHSG sempat mengalami volatilitas tinggi hingga menyentuh titik terendah pada 6.542 pada kuartal I/2023. Namun, kinerja IHSG kembali positif pada November 2023 hingga akhir tahun yang bertepatan dengan window dressing.

"Saya mencatat banyak dinamika yang terjadi, baik berdampak positif dan negatif di 2023. Namun, berkat sinergi dan kolaborasi pada akhirnya kita mampu menghadapi berbagai tantangan," ujar Inarno, Jumat (29/12/2023).

Dia menuturkan OJK optimistis pasar modal Indonesia akan mampu melewati tahun pemilu 2024 dengan baik.

"Tahun 2024 ditandai dengan adanya pesta demokrasi dengan Pemilu 2024. Saya optimistis kita akan mampu melewati tahun pemilu," ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper