Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. Kendati demikian, saham-saham high dividen tetap bermekaran.
IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa (2/1/2023). Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham.
Adapun jumlah frekuensi transaksi mencapai 147.269 kali dengan perkiraan nilai Rp811 miliar berdasarkan data RTI. Terdapat 256 saham yang menguat, 201 saham yang melemah dan 208 saham mengalami stagnansi.
Adapun beberapa saham yang menguat adalah konstituen indeks high dividen 20. Diantaranya adalah ITMG yang naik 1,46%, PTBA 1,23% dan UNTR 0,88%.
Dari 20 emiten yang tergabung di dalamnya terdapat 9 saham yang menguat, 2 stagnan dan 9 sisanya mengalami pelemahan. Misalnya adalah BBCA 0,27%, AMRT 0,34%, dan ASII 0,44%.
CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kondisi IHSG mengawali tahun 2024 dengan semangat baru dan mulai memasuki tahun politik terlihat masih dipenuhi optimisme.
Baca Juga
Selain itu, rilis data perekonomian tingkat inflasi pada disinyalir masih dalam kondisi terkendali akan memberikan sentimen terhadap pola pergerakan IHSG.
"Hal tersebut akan menjadi salah satu sentimen yang dapat mendorong kembali naiknya IHSG hingga beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.
Pada Selasa (2/1/2024), IHSG berpotensi menguat dalam rentang 7.123-7.337. Rekomendasi sahamnya ialah ITMG, JSMR, SMGR, BBNI, INDF, ASII, AKRA, CTRA.
Di sisi lain, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan resistance IHSG hari ini berada pada level 7.350 dengan support pada level 7.250. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan tahun 2024, IHSG ditutup turun 0,43% ke level 7.272,79.
"IHSG berpotensi uji support 7.250 besok seiring dengan potensi death cross dari Stochastic RSI," kata Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Senin (1/1/2024).
Menurut Phintraco Sekuritas, sentimen di awal tahun 2024 berasal dari ekspektasi bahwa The Fed yang akan menurunkan suku bunga acuan pada kuartal I/2024.
CME Fedwatch Tool menunjukkan probabilitas pemangkasan The Fed Rate sebesar 71,4% pada FOMC Maret 2024. Hal ini memicu penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,13% ke level Rp15.395 per dolar AS di Jumat (29/12/2023) sore.
Dari dalam negeri, ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di tahun politik 2024, diharapkan dapat memberikan peluang January Effect pada 2024. Phintraco Sekuritas mencatat probabilitas penguatan dari IHSG di Januari sebesar 58% dari tahun 2000—2023.
Adapun Phintraco Sekuritas memiliki beberapa top picks atau rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan besok, Selasa (2/1/2024). Saham-saham top picks tersebut adalah BRIS, JSMR, PANI, ADMR, AKRA, dan EXCL.
-------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.