Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten Prajogo Pangestu dinilai merupakan saham konglomerat paling moncer sepanjang tahun berjalan didukung sentimen energi hijau dan aksi korporasi emiten-emitennya.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto mengatakan dari deretan saham-saham milik konglomerat, koleksi saham emiten Prajogo Pangestu menjadi jawara sepanjang tahun.
Emiten-emiten kesayangan Prajogo adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
“Yang paling moncer tahun ini jelas dari saham Prajogo Pangestu. Menurut saya ini sentimen dari renewable energy dan kemudian disusul dengan aksi korporasi emiten, termasuk status Prajogo sebagai orang terkaya di Indonesia yang menambah euforia,” kata William kepada Bisnis, Kamis (28/12/2023).
Menurut William kenaikan harga saham akan berdampak signifikan terhadap kekayaan para konglomerat. Namun, dampak tersebut bergantung pada persentase perubahan harga dan porsi kepemilikannya.
Pergerakan harga saham juga akan membuat kekayaan para taipan turun jika harga sahamnya anjlok.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, Grup Barito besutan Prajogo Pangestu menjadi favorit investor, apalagi setelah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) IPO, kemudian masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
CUAN dan BREN menjadi memancing dua emiten Prajogo lainnya yaitu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) bergeliat sekaligus menjadi kendaraan Prajogo menuju deretan orang terkaya.
Kinerja luar biasa termasuk pergerakan saham terjadi seiring dengan beberapa manuver emiten-emiten ini selama setahun belakangan. Pemberitaan media juga tak lepas dari aksi-aksi yang dilakukan Prajogo melalui empat emitennya.
Sementara itu, selain koleksi Prajogo, saham-saham portofolio taipan lain juga beberapa melejit sepanjang tahun dan menjadi pendorong pergerakan IHSG.
Portofolio itu ialah milik Grup Djarum melalui PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga masuk dalam jajaran saham pendorong IHSG tahun ini. Selanjutnya saham emiten-emiten Grup Tanoko melejit pada akhir tahun. Saham AVIA naik 23,88%, DEPO 14,67%, dan CLEO 16,28% dalam sebulan.
Kemudian IHSG sendiri pada perdagangan hari ini, Kamis (28/12/2023) ditutup naik 0,80% atau 57 poin ke posisi 7.303. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di level 7.262 hingga 7.308. IHSG sempat menyentuh titik tertinggi year to date. Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh saham BBRI, BMRI, BYAN, BBNI, TLKM hingga ASII.