Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik, Saham Prajogo Pangestu & Hermanto Tanoko Ikut Menguat

IHSG ditutup menguat 0,12% ke level 7.245,91 saham milik Prajogo Pangestu dan Hermanto Tanoko ikut menanjak hari ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,12% ke level 7.245,91 pada perdagangan Rabu (27/12/2023). Saham milik Prajogo Pangestu yakni BREN dan AVIA milik Hermanto Tanoko terpantau naik.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG menguat 8,3 poin dan sempat mencapai level tertinggi 7.245 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.239.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp11.705 triliun. Terdapat 263 saham menguat, 261 saham berakhir di zona merah, dan 241 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang paling aktif ditransaksikan hari ini. Saham BBCA menguat hingga 0,54% ke level Rp9.375 per saham.

Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar lain seperti BREN, BMRI, dan BRPT turut menguat pada perdagangan hari ini. Saham BREN ditutup menguat 2% pada level Rp7.650 per saham sepanjang hari ini.

Begitu pula saham BMRI yang naik 0,42% ke level Rp6.000 hari ini. Adapun saham BRPT juga menguat hingga 1,06% ke level Rp1.425 pada penutupan perdagangan hari ini.

Sementara itu, saham AVIA menjadi top gainers hari ini. Saham milik crazy rich Surabaya Hemanto Tanoko ini naik 17,37% ke level Rp500 sepanjang perdagangan hari ini. Penguatan ini disusul saham pelayaran BULL dan LEAD yang masing-masing naik 16,18% dan 12,28%.

Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG berpeluang menguji pivot 7.250 pada perdagangan Rabu (27/12/2023). Secara teknikal, Stochastic RSI masih mengarah naik diikuti dengan MACD yang masih membentuk positive slope memperkuat proyeksi tersebut.

Sentimen dari dalam negeri datang dari Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan tumbuh 4,7% yoy hingga 5,5% yoy. 

Pemilu akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga di 2024. Belanja pemerintah juga berpotensi meningkat seiring dengan pembangunan Proyek Strategis Nasional.

Di sisi lain, kinerja investasi berpotensi meningkat sejalan dengan kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian domestik. 

Sebagai informasi, dalam sepekan terakhir Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,52 triliun seiring dengan peningkatan nilai transaksi menjadi Rp47,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper