Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Cinta Laura PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar untuk mengejar pertumbuhan pendapatan hingga 30% di tahun 2024.
Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar mengatakan OASA menargetkan pertumbuhan pendapatan 25-30% dengan catatan pabrik-pabrik baru akan mulai beroperasi di semester I/2024 dan semester II/2024.
“Karena pabrik-pabrik ini baru akan berjalan mulai semester 1/2024, dan ada yang semester II,” katanya dalam paparan publik, dikutip (26/12/2023).
Guna dapat meraih target pertumbuhan tersebut, OASA juga akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar. Capex tersebut juga termasuk pembangunan proyek-proyek OASA yang sedang dikerjakan.
Hingga per September 2023, per 30 September 2023 lalu OASA berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp30,31 miliar, melambung jauh 3.688% dibanding perolehan pendapatan usaha tahun sebelumnya yang hanya Rp.808,5 juta.
“Ini sekaligus menjadikan Perseroan sukses membalikkan rugi menjadi laba,” jelasnya.
Baca Juga
Bobby berharap beberapa proyek Perseroan yang saat ini sedang dibangun, sudah bisa mulai beroperasi paling lambat pertengahan tahun 2024, sehingga akan mampu menambah tebal kocek Perseroan.
Bobby menjelaskan kebijakan energi Indonesia dalam satu dasawarsa mendatang dipastikan akan mengandalkan energi terbarukan, dan akan bertumpu pada ekonomi kerakyatan serta lingkungan. Hal ini akan membawa dampak positif pada kinerja Perseroan.
“Biomassa itu akan menjadikan Indonesia sangat kuat dalam bidang energi, karena kita memang didukung oleh potensi biomassa yang sangat besar. Kami optimis, biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang akan membawa dan menjadikan Indonesia kuat dan unggul,” kata Bobby dalam paparannya.
OASA terus melaju dengan bisnis energi terbarukannya. Sejumlah proyek pengembangan biomassa sudah disepakati untuk segera dibangun dan siap beroperasi paling lambat semester pertama 2024. Beberapa lagi siap dioperasikan 2025.
Seluruh proyek energi terbarukan tersebut diharapkan dapat semakin menebalkan kocek Perseroan, sekaligus membantu pemerintah dalam memacu pengembangan energi bersih, khususnya yang berbasis biomassa.