Bisnis.com, JAKARTA - Emiten dengan komisaris Cinta Laura, PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) menargetkan peletakkan batu pertama atau groundbreaking untuk pabrik biomassa di Blora, Jawa Tengah paling lambat pertengahan 2024.
CEO/Presiden Direktur Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar menyampaikan, tahap pertama pabrik biomassa ini akan dibangun dengan investasi sebesar Rp50 miliar.
“Untuk biomassa [di Blora] investasinya Rp50 miliar untuk tahap pertama [pembangunan pabrik biomassa],” kata Bobby usai menandatangani kesepakatan kerja sama OASA dan Pemda Blora dalam pengembangan proyek bidang energi terbarukan, Rabu (29/11/2023).
Bobby mengatakan, kapasitas industri biomassa di Blora mencapai 5.000 ton per bulan dan akan terus dikembangkan hingga 15.000 ton per bulan.
Untuk tahap pertama, perseroan mematok hingga 60.000 ton per tahunnya dan secara bertahap ditingkatkan hingga mencapai 180.000 ton per tahun.
Lebih lanjut Bobby menjelaskan, pabrik biomassa yang bakal dibangun ini akan menghasilkan woodchip. Nantinya, woodchip ini akan dipasok sebagai bahan co-firing untuk PLTU Rembang dalam rangka mengurangi penggunaan energi fosil.
Baca Juga
Sementara, produk Bio-Compressed Natural Gas atau Bio-CNG rencananya akan di ekspor ke Jepang. Pabrik ini, kata dia, akan mampu menghasilkan 5 MMCFD bio-LNG per harinya.
Adapun perseroan sedang dalam tahap proses kerja sama dengan US Trade Development Agency (USTDA) untuk melakukan studi bersama guna melanjutkan investasi lebih lanjut.
Bobby memperkirakan, investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis Bio-CNG mencapai US$100 juta atau setara Rp1,54 triliun.
“Targetnya, pabrik bio-CNG di Blora akan siap beroperasi sekitar akhir 2025,” ujarnya.
Selain Blora, OASA juga membangun usaha energi terbarukannya di sejumlah lokasi, diantaranya Bangka, Belitung, Banten, dan NTB. Pabrik biomassa di Air Duren, Bangka akan diresmikan dan mulai beroperasi pada awal 2024.
Meski mulai membangun pabrik biomassa di sejumlah daerah, perseroan pada tahun depan akan memprioritaskan pembangunan pabrik di Blora dan Banten.
“Yang tahap prioritas dulu, tahun depan adalah di Blora sama Banten. Untuk di NTB kemarin kan baru ganti Gubernur, mudah-mudahan juga akhir tahun depan, sama di Belitung. Nah yang udah jalan [pembangunan pabriknya] di Bangka,” jelasnya.