Bisnis.com, JAKARTA – Perombakan jajaran Direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) pada pekan lalu memberikan harapan baru. Manajemen diharapkan mampu mempercepat restrukturisasi yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Pekan lalu, Jumat (8/12/2023), Waskita menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Gedung Waskita Heritage, Jakarta Timur. Ada dua agenda yang dibahas, yakni persetujuan skema restrukturisasi dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Dalam agenda kedua, para pemegang saham perseroan sepakat untuk merombak jajaran komisaris dan direksi. Perinciannya, satu kursi komisaris dan direksi dihapuskan, sementara Muhammad Hanugroho diangkat sebagai Direktur Utama menggantikan Mursyid.
Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI), mengatakan bahwa tugas utama manajemen baru Waskita Karya adalah mempercepat eksekusi.
Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan Waskita dari kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan kepada para kreditur. Satu-satunya jalan penyehatan yang tersisa adalah percepatan restrukturisasi.
“Oleh karena itu, prioritas manajemen baru adalah mempercepat restrukturisasi Waskita Karya,” ujar Toto saat dihubungi Bisnis pada Senin (11/12/2023).
Baca Juga
Tak cuma itu, Toto menyampaikan bahwa divestasi aset Waskita dan reorganisasi untuk menjadi bagian dari induk baru yaitu PT Hutama Karya juga perlu dipercepat. Langkah tersebut dinilai akan menjadi faktor kunci dalam memulihkan kondisi perseroan.
“Ini akan mengunci kecepatan Waskita Karya untuk segera recovery. Alternatif lain termasuk renegosiasi dengan para pemegang obligasi harus dijalankan. Jadi, manajemen baru perusahaan diharapkan bisa gerak cepat,” kata Toto.
Sementara itu, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengaku optimistis dengan adanya penyesuaian manajemen dapat membawa perseroan bergerak lebih solid dalam menjalankan program transformasi ke depan.
Dia menuturkan penyesuaian tersebut juga diharapkan mendukung langkah transformasi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent.
Adapun dalam pembahasan agenda pertama RUPSLB, Kementerian BUMN selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang saham laini menyetujui usulan restrukturisasi yang akan diajukan kepada kreditur dalam rencana penyehatan keuangan.
Terkait usulan itu, Ermy mengatakan bahwa perseroan akan fokus menjalankan langkah-langkah strategis program transformasi bisnis melalui 8 stream penyehatan keuangan.
Delapan stream tersebut adalah restrukturisasi keuangan, Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dan partisipasi publik melalui right issue, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic partnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas tol sumatera, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.
Metode itu kemudian akan dideskripsikan dalam prinsip transformasi yang terdiri dari tiga pilar yaitu, portofolio dan inovasi keunggulan Proyek Strategis Nasional (PSN) ataupun non-PSN.
Selain itu, Ermy menyatakan lean dan digitalisasi juga diusung agar Waskita lebih efektif dan efisien dalam menjalankan bisnis, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.
Menurut Ermy, persetujuan atas restrukturisasi merupakan titik penting bagi Waskita untuk segera mengimplementasikan skema penyehatan.
Langkah tersebut bertujuan agar perseroan mampu melakukan manajemen cash flow secara optimal guna menghasilkan siklus kegiatan operasional secara lebih berkelanjutan dan prudent.
Di sisi lain, hal itu juga dapat membantu perseroan untuk menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, pemegang obligasi, maupun vendor.
Ermy menyampaikan pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan keuangan Waskita melalui PMN dan dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi- Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.