Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN yang dinakhodai Erick Thohir meresmikan jajaran komisaris dan direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat (8/12/2023). Kementerian BUMN juga menyetujui skema restrukturisasi.
Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melaksanakan RUPSLB pada 8 Desember 2023 di Gedung Waskita Heritage, Jakarta Timur. Ada dua agenda yang dibahas dalam RUPSLB.
Pertama, Persetujuan atas Usulan Restrukturisasi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-2/MBU/03/2023 Tahun 2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara. Kedua, Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan bahwa dalam mata acara kedua RUPSLB, ditetapkan persetujuan mengenai perubahan susunan pengurus perseroan.
Ermy mengatakan bahwa Waskita optimistis dengan adanya penyesuaian ini dapat membawa perseroan bergerak lebih solid dalam menjalankan program transformasi ke depan.
“Terutama dalam mendukung langkah transformasi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang lebih sehat dan prudent, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jaga dengan baik,” ujar Ermy, dalam keterangan tertulis Jumat (8/12/2023).
Baca Juga
Dalam perkembangan lain, Kementerian BUMN selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna dan para pemegang saham perseroan menyetujui usulan restrukturisasi yang akan diajukan kepada kreditur dalam rangka rencana penyehatan keuangan
Usulan itu didasari pada kajian menyeluruh sesuai aspek-aspek yang berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-2/MBU/03/2023 Tahun 2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122 dan 123.
Ermy Puspa Yunita juga mengatakan bahwa sebagai langkah memperbaiki performa, perseroan akan fokus menjalankan langkah-langkah strategis program transformasi bisnis melalui 8 stream penyehatan keuangan.
Delapan stream tersebut adalah restrukturisasi keuangan, Penyertaan Modal Negara (pmn) dari pemerintah dan partisipasi publik melalui right issue, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic partnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas tol sumatera, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.
Metode itu kemudian dideskripsikan dalam prinsip transformasi yang terdiri dari 3 pilar transformasi yaitu, portfolio dan innovation keunggulan proyek-proyek PSN dan non PSN.
Selain itu, lean dan digitalisasi juga diusung agar Waskita dalam menjalankan bisnis lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.
Berikut Susunan Komisaris dan Direksi Waskita Terbaru:
Komisaris
- Komisaris Utama/Komisaris Independen: Heru Winarko
- Komisaris Independen: Addin Jauharudin
- Komisaris Independen: Muradi
- Komisaris Independen: Muhamad Salim
- Komisaris: T. Iskandar
- Komisaris: Dedi Syarif Usman
Direksi
- Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
- Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Wiwi Suprihatno
- Direktur HCM, Pengembangan Sistem dan Legal: Ratna Ningrum
- Direktur Pengembangan Bisnis: Rudi Purnomo
- Direktur Operasi I dan Quality, Safety, Health, Environment: I Ketut Pasek Senjaya Putra
- Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto
Profil Muhammad Hanugroho
Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama Waskita, Hanugroho merupakan Direktur Keuangan Perum Perumnas.
Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PTPN VII selama periode 2018-2020. Tak cuma itu, dia pun sempat menduduki kursi Direktur Komersial (2017-2018) PTPN VII, serta menjadi Direktur Keuangan di PT Perkebunan Nusantara X (2015-2017).
Hanugroho juga pernah berkarir sebagai Associate Director-Investment Banking Department, PT Mandiri Sekuritas (2012-June 2015), dan Assistant Vice President-Investment Banking Department, PT Mandiri Sekuritas (2011-2012).
Tak cuma itu, pria kelahiran tahun 1972 ini pernah bekerja sebagai Senior Manager-Investment Banking Department, PT Bahana Securities (2005-2011), dan Senior Manager-Investment Banking Department, PT Bahana Securities (Mei 2005-Maret 2011).
Muhammad Hanugroho memperoleh gelar Diploma Library Science dari Universitas Indonesia (1995) dan Sarjana Business Administration dari Business Administration from Administration School of Mandala Indonesia (2005).