Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Antam (ANTM) Berpotensi Tersengat Rekor Harga Emas

Saham Antam (ANTM) berpotensi melanjutkan penguatan akibat tersengat harga emas yang melonjak ke level tertingginya.
Saham Antam (ANTM) berpotensi melanjutkan penguatan akibat tersengat harga emas yang melonjak ke level tertingginya. Bisnis/Arief Hermawan P
Saham Antam (ANTM) berpotensi melanjutkan penguatan akibat tersengat harga emas yang melonjak ke level tertingginya. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam berpotensi melanjutkan penguatan akibat tersengat harga emas yang melonjak ke level tertingginya.

Harga emas batangan 24 karat ANTM pecah rekor ke posisi tertingginya yakni Rp1,14 juta per gram pada perdagangan hari ini, Senin (4/12/2023). Hal tersebut seiring kenaikan harga emas dunia ke level tertinggi yang sebelumnya tercapai pada masa pandemi. 

Mengutip Bloomberg, harga komoditas emas sempat melonjak hingga 3,1% menjadi US$2.135,39 per troy ounce. Adapun harga emas di pasar spot hingga pukul 10.41 WIB tercatat menguat sebesar 0,68% atau 14,09 poin menjadi 2,086.3. 

Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak Februari 2024 terpantau menguat 0,84% atau 17,60 poin ke level US$2,107.30 per troy ounce pada pukul 10.31 WIB. 

Tim Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan ANTM merupakan salah satu emiten yang berpotensi besar untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga emas.

Meski demikian, Miftahul menyampaikan tingkat volatilitas harga emas masih cukup tinggi sehingga membuat pergerakannya berpeluang terkoreksi dalam waktu dekat ini. 

Menurutnya, saham ANTM saat ini bergerak di fase awal kenaikan dengan penguatan harga di atas MA-60 diikuti dengan volume pembelian yang cukup tinggi. 

“Kami perkirakan dengan sejumlah sentimen tersebut ANTM berpeluang melanjutkan penguatannya ke level Rp1.845 – Rp1.900,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/12/2023). 

Dia juga menyampaikan bahwa faktor penguatan harga emas yang terjadi saat ini didorong oleh sejumlah sentimen, mulai dari pernyataan dovish Ketua The Fed Jerome Powell hingga penyerangan kapal komersial Amerika Serikat di Laut Merah. 

Di sisi lain, ANTM saat ini sedang menggenjot beberapa proyek jumbo, salah satunya proyek integrasi hulu ke hilir yang memakan dana investasi hingga US$6 miliar di luar dari fasilitas infrastruktur seperti power plant supply.

Pada saat bersamaan, ANTM juga akan memaksimalkan penjualan di pasar dalam negeri karena harga komoditas termasuk emas, nikel dan bauksit diprediksi akan fluktuatif tahun depan. 

Direktur Utama Aneka Tambang Nico Kanter mengatakan komoditas utama perseroan yaitu emas diproyeksikan mengalami peningkatan permintaan, sementara pasar nikel dan bauksit global bakal kelebihan pasokan alias oversupply

“Demand emas akan meningkat seiring dengan penurunan harga, sementara pasar nikel dan bauksit akan oversupply. Kami berfokus pada pelanggan domestik dan strategi cost leadership,” ujarnya saat paparan publik akhir November 2023. 

Nico menjelaskan komoditas emas pada 2024 masih dipengaruhi oleh kebijakan moneter. Menurutnya, adanya indikasi langkah moneter yang diambil The Fed dapat mendorong meningkatnya permintaan emas karena dipandang sebagai investasi safe haven.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper