Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Cap DCII Milik Toto Sugiri & Anthoni Salim Kalahkan GOTO

Market cap DCII telah menembus Rp117,34 triliun, mengalahkan market cap GOTO yang di posisi Rp106,93 triliun hingga sesi I IHSG hari ini.
Otto Toto Sugiri, mendulang kekayaan berkat saham data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).
Otto Toto Sugiri, mendulang kekayaan berkat saham data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) milik Otto Toto Sugiri dan Anthoni Salim kembali mencetak lonjakan signifikan hingga menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar (market cap) DCII bahkan melampaui PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Berdasarkan data RTI, saham DCII melesat 19,99% atau 8.200 poin ke  level Rp49.225 hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (23/11/2023). Price to earning ratio (PER) DCII berada di 237,58 kali dengan price to book value ratio (PBVR) 60,00 kali. Market cap DCII telah menembus Rp117,34 triliun, dibandingkan kemarin yang bertengger di level Rp97 triliun.

Pada bagian lain, saham GOTO naik 5,95% atau 5 poin ke Rp89. PER GOTO sebesar -8,40 kali, PBVR 0,91 kali, dan market cap mencapai Rp106,93 triliun.

IHSG pun menguat 1,37% atau 94,92 poin ke 7.001,88 pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini. Sebanyak 296 saham menguat, 225 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 6.926,26-7.008,53.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan  IHSG hari ini berpotensi rebound asalkan kuat di support 6.880, jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Level support IHSG hari ini akan berada di 6.850-6.880 dan level resistensi IHSG berada di 6.940-6.960," kata dia dalam risetnya, Kamis (23/11/2023). 

Penguatan IHSG hari ini menyusul kenaikan di Wall Street. Tercatat, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,53%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,41%, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,46% pada akhir perdagangan Rabu (22/11/2023) waktu setempat. Imbal hasil Treasury tenor 10 tahun sempat turun menjadi 4,369%.

Sementara sektor energi di Wall Street sempat mengalami penurunan setelah OPEC menunda pertemuan mengenai pemangkasan produksi yang awalnya dijadwalkan pada akhir minggu ini.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (23/11):

1. DRMA: Spec Buy

  • Support di 1440, cutloss jika break di bawah 1420.
  • Jika tidak break di bawah 1440, potensi naik ke 1460-1500 short term.

2. BREN: Buy if Break 5850

  • Resistance di 6000-6200.
  • Support di 5650, cutloss jika break di bawah 5500.

3. ADMR: Spec Buy

  • Support di 1180, cutloss jika break di bawah 1150.
  • Jika tidak break di bawah 1180, potensi naik ke 1220-1260 short term.

4. PANI: Buy on Weakness

  • Support di 4550, cutloss jika break di bawah 4450.
  • Jika tidak break di bawah 4450, potensi naik ke 4800-5025 short term.

5. MAPA: Spec Buy

  • Support di 780, cutloss jika break di bawah 770.
  • Jika tidak break di bawah 770, potensi naik ke 805-825 short term.

6. BRIS: Spec Buy

  • Support di 1615, cutloss jika break di bawah 1600.
  • Jika tidak break di bawah 1615, potensi naik ke 1635-1655 short term

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper