Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Indointernet Tbk. (EDGE) dan PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) melesat hingga menyentuh auto reject atas (ARA) pada hari ini, Rabu (22/11/2023). Hal ini turut membuat kekayaan pemilik dua emiten tersebut, Otto Toto Sugiri melonjak menjadi US$2,2 miliar.
Berdasarkan data RTI pada 10.00 WIB, saham RTI menguat 19,78% atau 1.325 poin ke level Rp8.025, dibandingkan posisi kemarin (21/11/2023) yang sebesar Rp6.700. Level ini juga mencerminkan kenaikan empat hari beruntun, sejak EDGE melakukan aksi pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:5.
Price to earning ratio (PER) EDGE mencapai 68,10 kali, sementara price to book value (PBVR) sekitar 11,71 kali. Kapitalisasi pasar EDGE menembus Rp16,21 triliun.
Sebagai catatan, harga saham EDGE pada saat akhir cum di pasar regular dengan nilai nominal lama Rp50 per saham pada 14 November 2023, adalah Rp19.500. Selanjutnya harga saham EDGE dengan nilai nominal baru Rp10 per saham, atau setelah stock split ditetapkan Rp3.900 pada 15 November 2023.
Dengan demikian, harga saham EDGE sejak menggunakan harga baru hingga perdagangan sesi pertama Rabu telah melambung hingga 105,76 persen.
Adapun lonjakan saham EDGE berpengaruh terhadap pundi-pundi Toto Sugiri. Berdasarkan data real-time billionaires list Forbes, Rabu (22/11/2023), kekayaan Toto Sugiri telah bertambah 23,21% atau setara US$412 juta hanya dalam waktu 24 jam. Kini, kekayaan Otto Toto Sugiri menembus US$2,2 miliar atau setara Rp34,26 triliun (kurs Rp15.573).
Baca Juga
Berdasarkan data Forbes, Otto Toto Sugiri berada di urutan 1.394 dalam daftar orang terkaya di dunia. Dia pertama kali masuk radar Forbes pada 2021 setelah dua perusahaan miliknya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) listing pada 6 Januari 2021, sedangkan EDGE tercatat pada 8 Februari 2021.
Saham DCII sempat menjadi fenomenal pada 2021 lantaran menjadi saham termahal di BEI karena menembus level Rp60.000-an pada Juni 2021. Ketika itu, level tersebut mencerminkan lonjakan hingga 14.185% dari harga IPO yang hanya Rp420 per saham.
Pada perdaganan hari ini, Rabu (22/11/2023), saham DCII terbang ARA hingga 19,96% atau 6.825 poin ke Rp41.025. Price to earning ratio DCII berada di 198,00 kali, sementara price to book value (PBVR) 50,01 kali, dan kapitalisasi pasar menembus Rp97,79 triliun.
Rekomendasi EDGE
Technical Analyst & Founder CTASaham Andri Zakarias Siregar mengatakan saham EDGE secara jangka pendek akan bullish selama di atas support di 5.000 atau 5.800.
“Meski indikator technical stochastic masuk di area overbought, tetapi view jangka menengah EDGE masih ada peluang menuju resistance 7.300, 8.425, dan 9.400,” kata Andri kepada Bisnis, Selasa (21/11/2023).
Andri merekomendasikan trading buy saham EDGE untuk jangka pendek, dan hold untuk jangka menengah.
Dari sisi kinerja keuangan, EDGE mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp111,87 miliar, naik 59,59% menjadi Rp 178,54 miliar sampai September 2023. Kenaikan tersebut menjadikan laba per saham sebelum stock split naik dari Rp112,02 menjadi Rp178,56 per saham.
Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan dari Rp 609,16 miliar menjadi Rp 698,47 miliar sampai kuartal III-2023. Laba bruto naik dari Rp 192,01 miliar menjadi Rp 230,98 miliar.