Bisnis.com, JAKARTA – Emiten terafiliasi dengan Aguan, PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) akan membagikan dividen saham dan bonus saham senilai Rp75 miliar.
Manajemen PDPP dan para pemegang saham menyetujui rencana pembagian dividen saham sebesar Rp28,11 miliar dan bonus saham senilai Rp46,88 miliar.
Direktur Utama PDPP Kennie Angesty menjelaskan dalam RUPS yang digelar perseroan telah menyepakati pembagian dengan dengan rasio 27:1 atau setiap pemegang 27 saham lama akan memperoleh satu lembar dividen saham.
Adapun PDPP bakal membagikan dana menggunakan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2022 Rp39,84 miliar.
"Jumlah dividen saham yang dapat dibagikan telah ditentukan berdasarkan harga pasar pada penutupan perdagangan satu hari sebelum RUPS, sebesar Rp302 per saham," ucap Kennie dikutip, Jumat (16/11/2023).
Sementara untuk saham bonus senilai Rp46,88 miliar, PDPP dan pemegang saham menyepakati rasio 16:3 atau setiap pemegang 16 saham lama akan memperoleh tiga saham bonus.
Baca Juga
Dana pembagian saham bonus bersumber dari kapitalisasi agio saham Perseroan per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp47 miliar.
Di sisi lain, Kennie menargetkan perseroan dapat meraih laba sebelum pajak Rp41 miliar dengan pendapatan Rp428 miliar atau meningkat 26,18% yoy.
"Ada kecenderungan dari tahun ke tahun itu, pada setiap akhir tahun konsumsi produk oleh pelanggan mengalami peningkatan, terutama di bulan-bulan menjelang liburan hari besar," katanya.
Sebagai informasi, PDPP memproduksi produk plastik seperti galon, jeriken, botol, sedotan, tutup botol dan tisu steril. Perseroan telah memiliki lima pabrik di Tangerang, Binjai, Sukabumi, Lampung dan Cileungsi. “Kami sedang proses membangun pabrik di Surakarta atau Solo dan ditargetkan bisa beroperasi pada Kuartal I/2024,” jelasnya.
Dari sisi jenis produk, PDPP sedang menyempurnakan produk anyar yakni kemasan cup jelly serta mempersiapkan rancangan jenis wadah kemasan lainnya.
"Kami terus mengupayakan untuk menjaga kedekatan dengan pelanggan utama sembari menarik pelanggan baru, agar tercipta pangsa pasar yang lebih luas dan menjadikan kami pemain kemasan plastik skala nasional,” tegas Kennie.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih PDPP naik 43,96 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp15,03 miliar pada semester I/2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,44 miliar.
Kenaikan laba tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan bersih 22,19 persen yoy menjadi Rp213,85 miliar dibanding enam bulan pertama 2022 sebesar Rp175,01 miliar.
Sebagai informasi, segmen usaha perseroan bergerak di bidang industri plastik untuk pengemasan, kertas, tisu, dan barang plastik lainnya.
Berdasarkan geografis, pendapatan perseroan ditopang dari wilayah Sukabumi yang berkontribusi Rp91,66 miliar, diikuti Tangerang Rp73,07 miliar, Lampung Rp23,99 miliar, Binjai Rp11,62 miliar, dan Cileungsi Rp13,50 miliar.