Bisnis.com, JAKARTA – TikTok dikabarkan membuka peluang kemitraan dengan perusahaan e-commerce di indonesia, di antaranya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI).
Berdasarkan laporan Reuters, informasi tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki. Teten mengatakan bahwa TikTok telah berbicara dengan 5 perusahaan e-commerce, termasuk GOTO, BUKA, dan BELI.
Seiring kabar tersebut, saham GOTO dan BUKA terpantau menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023) hingga pukul 14.10 WIB. Sementara itu, saham BELI mengalami koreksi.
Saham GOTO tercatat menguat sebesar 4,94% menuju level Rp85 per saham. Selama satu pekan terakhir, saham emiten teknologi ini naik 11,84% sedangkan satu bulan belakangan meningkat sebesar 34,92% berdasarkan data RTI Business.
Sementara itu, saham BUKA terpantau menguat 0,95% menuju posisi Rp212. Jika ditarik mundur, saham Bukalapak telah meningkat sebesar 0,95% sebulan terakhir. Adapun saham BELI turun 1,65% ke level Rp478 per lembar.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, TikTok dan Youtube memang sedang mempertimbangkan pengajuan izin e-commerce di Indonesia. Tindakan TikTok ini menyusul langkah Grup Meta yang sebelumnya telah lebih dahulu mengajukan izin.
Baca Juga
Kendati demikian, Kementerian Perdagangan atau Kemendag disebutkan belum menerima pengajuan perizinan e-commerce dari TikTok ataupun Youtube.
Di sisi lain, Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda mengatakan bisnis e-commerce di Indonesia memiliki prospek cerah, sehingga membuat perusahaan teknologi raksasa seperti YouTube, Instagram hingga TikTok berlomba-lomba menjadi penguasa.
Dia menilai hal itu dikarenakan generasi muda Indonesia sudah lebih adaptif dalam penggunaan teknologi, termasuk saat berbelanja. Selain itu, penetrasi pengguna internet di Tanah Air juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“50% lebih penduduk kita merupakan gen Z dan gen milenial. Itu akan berpengaruh kepada kebiasaan berbelanja di masa depan,” ujar Huda kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
___________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.