Bisnis.com, JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau blibli, e-commerce asal Indonesia saat ini sudah memiliki 156 gerai toko offline di seluruh Indonesia.
Adapun sejak Blibli bergabung dengan Farmers, toko offline juga bertambah 70 gerai. Dengan demikian, secara total Blibli tengah melayani sekitar 226 gerai di seluruh Indonesia.
Dengan banyaknya toko offline di perusahaan dengan core bisnis e-commerce, EVP Trade Partnership Blibli Fransisca Nugraha curhat tentang sulitnya layani pelanggan secara langsung.
“Bagaimana kita bisa menghadirkan pengalaman berbelanja di supermarket online ataupun offline yang sama pengalamannya, karena ini tantangannya banyak banget. Di groceries terutama,” ujar Fransisca dalam paparannya di acara GDP Venture, Selasa (24/10/2023).
Fransisca mengatakan toko offline memerlukan cara menangani konsumen yang jauh berbeda dibandingkan toko online.
Adapun menurutnya, hal yang tersulit adalah memuaskan ekspektasi pelanggan offline saat menjual groceries, terutama para pelanggan kelas atas.
Baca Juga
Fransisca berpendapat, pelanggan biasanya sudah punya ekspektasi tersendiri saat membeli suatu barang. Alhasil, ketika di toko offline ternyata barang yang diinginkan tidak sesuai dengan kemauan, hal itu menjadi masalah tersendiri.
“Kadang secara online kita (pelanggan) sudah punya ekspektasi sendiri gitu. Waktu disampaikan penangkapan kita (Blibli) di lapangan tidak sesuai gitu dengan kemauan beliau,” ujar Fransisca.
Namun, Fransisca mengatakan hal yang berbeda ditemukannya di toko handphone offline.
Menurutnya, cara kerja toko online dan offline untuk handphone hampir sama. Pengguna cenderung mengutamakan pelayanan dari toko tersebut.
“Kalau di handphone sih masih lebih seamless, karena dia melihat-lihat toko, dia melihat fitur, mau coba, membeli aksesoris, bertanya soal garansi, kalau sudah setuju dia bisa beli di online atau beli langsung di gerai,” ujar Fransisca.