Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas berisiko melanjutkan pelemahanya pada perdagangan hari ini, Senin (13/11/2023), setelah turun lebih dari 1% pada perdagangan akhir pekan lalu, karena berkurangnya permintaan safe-haven sementara sikap hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menambah penurunannya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange pada Jumat (10/11) ditutup turun US$32,1 atau 1,63% menjadi US$1.937,7 per ounce. Dan turun lebih 2,8% dalam minggu terburuk dalam enam minggu terakhir.
Sementara paladium jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir di bawah US$1.000 per ounce, mempercepat penurunan yang dipicu oleh ekspektasi surplus akibat pesatnya penyebaran kendaraan listrik dan produsen mobil yang memilih platinum yang lebih murah untuk autokatalis mereka.
Tim Analis Monex Investindo Futres menyebutkan, Tren penurunan emas masih terus berlanjut hingga menyentuh level terendah dalam tiga pekan terakhir. Pada grafik 1 jam, Gold terlihat bergerak dalam Channel bearish sejak 3 November lalu, menjadi indikasi belanjutnya tren penurunan.
Emas juga masih berada di bawah Moving Average (MA) 20 (garis merah) dan MA 50 (garis biru) sehingga tekanan masih cukup kuat.
"Sementara itu jika melihat grafik 15 menit, Stochastic sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought) dengan garis indikator tersebut sudah berpotongan. Hal tersebut bisa menjadi sinyal penurunan. Selama tertahan di bawah resisten US$ 1.946, emas berpotensi turun ke US$ 1.934 per troy ons," kata Monex dalam riset hariannya, Senin (13/11/2023).
Baca Juga
Pada Kamis pekan lalu, Powell mengatakan The Fed masih belum “yakin” apa yang telah dilakukan bisa menurunkan inflasi, sekaligus menegaskan akan kembali menaikkan suku bunga jika diperlukan.
Alhasil, lanjut Monex, harga emas terus menurun hingga mencapai level terendah dalam tiga pekan terakhir.
Sebagai mana diketahui, Emas batangan telah kehilangan sekitar US$70 sejak mencapai level di atas $2.000 beberapa waktu lalu karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Pejabat Federal Reserve AS, termasuk Powell, mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka masih tidak yakin bahwa suku bunga akan cukup tinggi untuk menyelesaikan perjuangan melawan inflasi.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan indeks dolar menuju kenaikan mingguan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.
“Emas akan terus diperdagangkan sideways ke level lebih rendah dalam waktu dekat kecuali kita melihat peningkatan peristiwa geopolitik, laporan ekonomi AS yang lemah, atau jika The Fed menyarankan untuk menaikkan suku bunga,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Adanya festival besar meningkatkan permintaan emas fisik di India, namun pembelian dilaporkan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena harga yang lebih tinggi membuat beberapa pelanggan enggan.
Sementara platinum turun 2% menjadi US$842,34, berada di jalur minggu terburuk sejak pertengahan tahun 2021. Paladium tergelincir 2,8% menjadi US$964,25.
Harga emas spot melemah 0,04% atau 0,76 poin ke US$1.939,44 per troy ounce pada 14.35 WIB.
Sementara Harga emas Comex kontrak Desember 2023 terpantau menguat 0,26% atau 5,10 poin ke US$1.942,80 per troy ounce.
Harga emas melemah 0,25% atau 4,80 poin ke US$1.935,40 per troy ounce pada 12.02 WIB.
Sementara Harga emas Comex kontrak Desember 2023 terpantau menguat 0,07% atau 1,40 poin ke US$1.939,10 per troy ounce.