Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anyar milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih per September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BREN membukukan pendapatan sebesar US$445,29 juta atau setara Rp6,89 triliun (kurs jisdor Rp15.487 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat tipis sebesar 5,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$423,51 juta.
Pendapatan BREN masih didominasi oleh pendapatan dari kontrak pelanggan penjualan listrik sebesar US$205,46 juta, kemudian penjualan uap sebesar US$96,09 juta, biaya manajemen US$28.000, penjualan kredit karbon sebesar US$4.000. kemudian ada pula pendapatan sewa operasi sebesar US$113,31 juta dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar US$30,37 juta.
BREN mencatatkan penjualan listrik dan uap, pendapatan sewa operasi dan pendapatan sewa pembiayaan dihasilkan dari PT PLN.
Di sisi lain, beban usaha BREN ikut melambung bersamaan dengan pendapatan yang meningkat. Hingga akhir kuartal III/2023, beban usaha tercatat sebesar US$127,12 juta atau setara dengan Rp1,96 triliun. Beban ini meningkat 6,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$118,93 juta.
Beban usaha tersebut terdiri atas segmen depresiasi dan amortisasi sebesar US455,05 juta, kompensasi dan tunjangan karyawan US$31,74 juta, konsultan dan teknisi sebesar US$12,68 juta, tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) sebesar US$13,65 juta dan lainnya sebesar US$13,97 juta.
Baca Juga
Adapun beban non operasional yang terdiri dari beban keuangan, keuntungan kurs, dan pendapatan bunga bersih serta beban lainnya, BREN mencatatkan nilai sebesar US$94,45 juta. Pos beban keuangan BREN naik dari sebelumnya sebesar US$62 juta menjadi US$100,54 juta.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan tertekan menjadi US$223,70 juta atau tergerus 7,45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$241,71 juta.
Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp84,47 juta atau sekitar Rp1,30 triliun. Laba ini naik 12,40% dibandingkan posisi tahun lalu sebesar US$75,15 juta.
BREN mencatatkan peningkatan liabilitas menjadi US$3,02 miliar dibandingkan periode akhir tahun 2022 yang tercatat sebesar US$2,95 miliar. Rinciannya liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$2,77 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$245,52 juta.
Sementara itu, untuk ekuitas, BREN terpantau memiliki modal sebesar US$3,48 miliar naik dibandingkan periode Desember 2023. Adapun total aset tercatat sebesar US$3,48 miliar.