Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah bersama dengan Bursa Asia karena investor meragukan apakah The Fed telah selesai melakukan pengetatan kebijakan suku bunga. Kekhawatiran ini membuat reli saham Asia terhenti.
Pada perdagangan Selasa (7/11/2023) pukul 14.43 WIB, IHSG turun 0,91% menjadi 6.815,94. IHSG sempat anjlok 1% lebih ke 6.806,88, setelah menghijau tipis awal perdaganan ke 6.887.
Terpantau 175 saham naik, 374 saham turun, dan 202 saham stagnan. Di deretan saham terlaris, BBCA anjlok 1,1%, DEWA turun 19,77%, GOTO turun 1,32, BMRI urun 1,69%, dan TLKM turun 1,92%.
Senasib dengan IHSG, Topix Tokyo turun 1,17%, Hang Seng Indeks Hong Kong turun 1,37%, dan CSI Index turun 0,35%.
Mengutip Bloomberg, saham-saham di Asia menurun karena muncul keraguan baru apakah Federal Reserve telah selesai melakukan pengetatan kebijakan.
Indeks ekuitas Asia bersiap untuk menghentikan kenaikan beruntun selama empat hari karena indeks-indeks utama diperdagangkan lebih rendah. Indeks Kospi Korea Selatan turun lebih dari 3% setelah melonjak paling tinggi sejak tahun 2020 pada hari Senin menyusul larangan baru untuk melakukan short-selling. Kontrak-kontrak untuk saham Eropa dan AS juga turun.
Baca Juga
"Menyusul reli hebat di seluruh wilayah kemarin, indeks-indeks mengembalikan sebagian dari kenaikannya, dengan pemulihan imbal hasil obligasi dan dolar AS yang lebih kuat untuk mengawali minggu ini," kata Jun Rong Yeap, seorang analis pasar di IG Asia Pte, mengutip Blomberg.
Saham melonjak sejak akhir pekan lalu setelah keputusan The Fed menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5%. Para trader saat ini memprediksi bahwa the Fed akan bersandar pada pelonggaran kondisi keuangan baru-baru ini dengan mengatakan bahwa mereka akan tetap membuka opsi-opsi kebijakan.
Para investor akan menguraikan hasil laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar karena musim laporan keuangan terus berlanjut.