Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp15.872,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (2/11/2023). Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS akibat keputusan The Fed menahan suku bunga acuan.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,40% ke Rp15.872,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,49% ke 106,36.
Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka menguat. Mata uang yang dibuka menguat tersebut di antaranya adalah yen Jepang menguat 0,42%, won Korea Selatan naik 1,09%, dan dolar Hong Kong naik 0,01%.
Begitu juga dengan mata uang negara tetangga yang menguat seperti ringgit Malaysia naik 0,45%, dolar Singapura naik 0,19%, peso Filipina 0,24%, dan baht Thailand menguat 0,56%.
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menilai penguatan dolar AS belakangan terjadi karena pasar hingga saat ini masih mengantisipasi pernyataan The Fed terkait arah kebijakan moneternya.
Melihat solidnya data ekonomi AS bulan lalu, Ariston memperkirakan besar kemungkinan The Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya untuk waktu yang lebih lama.
Baca Juga
Untuk proyeksi pergerakan rupiah hari ini, Kamis (2/11/2023), dirinya memprediksi mata uang Garuda ini berpotensi menguat ke kisaran Rp15.850-Rp15.860.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan keputusan the Fed untuk kembali menahan suku bunga acuan berpotensi meredam sentimen negatif domestik.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam 22 tahun pada kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan kedua yang digelar pada 31 Oktober-1 November 2023.