Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke level 6.701,61 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa, (31/10/2023). Investor terpantau memborong saham AMMN, BMRI dan BBRI pada siang ini.
Berdasarkan data RTI Business pukul 12.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.701,61 pada akhir sesi I, tergerus 0,51% atau 34,27 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.666,41 hingga 6.750,60 pada perdagangan siang hari ini.
Sebanyak 14,15 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp5,75 triliun dalam 844.753 kali transaksi. Adapun saham yang menguat sebanyak 218, saham yang melemah sebanyak 316 dan saham stagnan sebanyak 200.
Saham paling laris diperdagangkan pada siang ini dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai transaksi Rp308,3 miliar. Namun, saham AMMN terkoreksi 3,33% ke level Rp6.525 pada siang ini.
Selanjutnya, saham duo bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) laris manis dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp253,5 miliar dan Rp205,5 miliar. Meski demikian, saham BMRI terkoreksi 0,44% ke Rp5.700, sedangkan BBRI turun 0,80% ke Rp4.960.
Adapun, emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang parkir di zona hijau di antaranya saham TLKM yang naik 0,88% ke level Rp3.450 per saham. Diikuti saham ASII yang naik 0,43% ke level Rp5.825 per saham, dan BREN yang naik 0,22% ke level Rp4.510 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, dari jajaran saham terboncos atau top losers yakni PT Resources Alam Indonesia Tbk. (KKGI) yang terkoreksi 12,66% ke level Rp414 per saham. Diikuti saham PT Langgeng Makmur Industri Tbk. (LMPI) yang melemah 12,10% ke posisi Rp138 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG berpotensi technical rebound ke kisaran 6.750 pada perdagangan hari ini, Selasa (31/10/2023), jika bertahan di critical level 6.700.
“Potensi rebound tersebut turut didorong oleh penguatan mayoritas indeks global di Senin (30/10/2023),” jelas Valdy dalam riset harian.
Dari eksternal, fokus utama pasar adalah antisipasi hasil FOMC the Fed pada 2 November mendatang. The Fed diperkirakan mempertahankan sukubunga acuan di 5,25%-5,5%. Akan tetapi, pasar mengantisipasi potensi hawkish statement dari Kepala the Fed, Jerome Powell.
Terpisah Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan koreksi namun dengan longer lower shadow dan volume rendah. Selama tidak membuat Lower Low (LL) level, maka berpeluang untuk breakout resistance garis MA5 dan menguji resistance garis MA200 sekaligus resistance bearish channel-nya.
“Konfirmasi reversal dari fase bearish channel jika mampu breakout resistance garis MA200. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6690 hingga 6810,” jelas Wafi.