Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor swasta milik Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih pada kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, emiten dengan kode saham BEBS membukukan pendapatan senilai Rp364,41 miliar.
Realisasi itu lebih rendah 42,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp632,65 miliar.
Bottom line perseroan pun terpantau turun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat senilai Rp82,43 miliar pada akhir kuartal III/2021 atau turun 45,1% secara tahunan dari sebelumnya Rp150,16 miliar.
Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan material mengalami penurunan sebesar 42,62% secara tahunan menjadi Rp342,12 miliar sedangkan penjualan readymix turun 49,49% menjadi Rp17,82 miliar.
Dari sisi aset, BEBS mengalami kenaikan total aset sebesar 13,54% menjadi Rp927,37 miliar dari posisi pada akhir tahun lalu Rp816,79 miliar. Ekuitas terpantau naik 10,68% pada periode tahun berjalan menjadi Rp854,23 miliar dan liabilitas naik 62,53% menjadi Rp73,14 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, Berkah Beton Sadaya menargetkan laba bersih hingga Rp164 miliar sepanjang 2023.
Direktur Keuangan BEBS Pio Hizkia Wehantouw mengatakan pihaknya akan tetap berupaya bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai target tersebut.
"Kami akan fokus meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga. Kami berupaya konsisten juga meningkatkan branding dan citra perseroan," kata Hizkia dalam paparan publik insidentil BEBS, Rabu (3/5/2023).
Dia juga mengatakan BEBS akan meningkatkan kapasitas produksinya sehingga bisa maksimal untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga bisa memperbesar pangsa pasar saat ini.
BEBS juga akan melakukan upaya untuk menurunkan harga pokok penjualan dengan cara memiliki bahan baku batu dan pasir sendiri melalui anak usaha.
Dia melanjutkan, BEBS tengah membangun beberapa plant untuk peningkatan operasional perusahaan seperti crusher plant di Jawa Barat, dan akan melakukan ekspansi membangun masing-masing 1 batching plant, crusher plant, sand crusher, dan AMP di Kalimantan Tengah.