Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada Senin (30/10/2023) jelang rilis data ekonomi dan laporan keuangan emiten.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan mengawali pekan terakhir bulan Oktober tahun 2023 akan ada rilis sejumlah data ekonomi. Tingkat inflasi misalnya, disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil.
"Jika terdapat peluang terjadinya koreksi wajar dalam pergerakan IHSG masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian, mengingat kondisi perekonomian dalam negeri yang masih berada dalam kondisi stabil," paparnya dalam publikasi riset.
Pada perdagangan awal pekan IHSG berpeluang terkoreksi dalam rentang 6.702-6.899. Rekomendasi saham ASII, BBCA, KLBF, UNVR, ICBP, PWON, ASRI, TBIG, HMSP.
Sementara itu, IHSG tercatat anjlok 1,32% sepanjang perdagangan pekan ini, 23 – 27 Oktober 2023. Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami pelemahan sebesar 0,84%.
P.H Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 1,32% pada posisi 6.758,793 dari 6.849,168 pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan sebesar 0,84% menjadi Rp10,53 triliun dari Rp10,61 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga terpantau mengalami penurunan 23,38% menjadi Rp9,05 triliun dari Rp11,81 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Perubahan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang turun 23,38% menjadi Rp9,05 triliun dari Rp11,81 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Aulia dikutip Sabtu (28/10/2023).
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami koreksi sebesar 11,31% menjadi 1.192.431 transaksi dari 1.344.504 transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami penurunan sebesar 29,03% menjadi 17,04 miliar lembar dari sebelumnya 24 miliar lembar saham pada perdagangan pekan lalu.
Sementara itu, Investor asing pada Jumat (27/10/2023) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp540,54 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp11,61 triliun.