Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran Grup Humpuss milik Tommy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) meraih kontrak pengangkutan LNG dengan PT PLN Energi Primer Indonesia sebesar US$4,1 juta atau setara Rp64,93 miliar (kurs jisdor Rp15.838).
Manajemen GTSI mengatakan kontrak berjangka waktu (Time Charter) pengangkutan LNG dari Pelabuhan Bontang dan Tangguh ke beberapa Pelabuhan Bongkar LNG di Indonesia akan berlangsung 12 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023.
“Terdapat opsi perpanjangan kontrak pada 2024,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Jumat (20/10/2023).
Manajemen GTSI mengklaim jika kontrak ini diraih karena kebutuhan PT PLN Energi Primer Indonesia untuk menyediakan kapal pengangkutan LNG dari pelabuhan Bontang dan Tangguh ke beberapa terminal LNG di Indonesia.
Sementara kapal GTSI sendiri yakni LNG Carrier Ekaputra-1 telah selesai melaksanakan docking rutin sejak 6 Oktober 2023 dan siap untuk melaksanakan pekerjaan pengangkutan ini selama durasi kontrak.
Adapun perolehan kontrak ini akan berkontribusi terhadap pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan GTSI.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, GTSI membukukan penurunan pendapatan sepanjang 9 bulan 2023. pendapatan usaha sebesar US$16,99 juta atau setara dengan Rp263,20 miliar (kurs jisdor Rp15.487). Capaian ini tergerus 45,36% year on year dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$31,10 juta.
Pendapatan usaha GTSI ditopang oleh pelanggan pihak ketiga sebesar US$9,05 juta dengan jasa sewa kapal paling banyak adalah gas alam cair. Sementara itu pendapatan dari pihak berelasi yaitu PT Humpuss Transportasi Kimia dan PT Humpuss Transportasi Curah tercatat sebesar US$7,94 juta.
Meskipun pendapatan turun, laba bersih GTSI melonjak hingga 80%. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik karena adanya pengurangan beban usaha, biaya keuangan dan atribusi bagian laba neto dari entitas asosiasi. Laba bersih tercatat sebesar US$5,30 juta atau setara Rp82,17 miliar. Capaian tersebut naik 80,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,93 juta.