Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit terafiliasi Grup Astra, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) atau Hermina mencatatkan kinerja positif dengan membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, HEAL mengakumulasi pendapatan neto sebesar Rp4,22 triliun. Pendapatan tersebut naik 16,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,64 triliun.
Peningkatan pendapatan terutama ditopang oleh naiknya pemasukan dari layanan rawat inap. Selama Januari—September 2023, layanan ini menyumbang Rp2,45 triliun atau naik 13,48% secara tahunan dari Rp2,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, pendapatan dari segmen rawat jalan memperlihatkan kenaikan 18,58% yoy menjadi Rp1,65 triliun dibandingkan dengan Rp1,39 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan HEAL juga meningkat 16,46% menjadi Rp2,68 triliun, dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun lalu sebesar Rp2,30 triliun.
Kenaikan terlihat terutama pada pos obat dan perlengkapan medis sebesar 5,37% yoy menjadi Rp956,92 miliar. Beban gaji dan kesejahteraan karyawan juga naik sebesar 29,06% menjadi Rp735,56 miliar dari sebelumnya Rp596,94 miliar.
Baca Juga
Meski demikian, HEAL masih mampu mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 15,57% yoy menjadi Rp1,54 triliun dibandingkan dengan Rp1,33 triliun di periode September 2022.
Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HEAL naik 42,08% menjadi Rp348,84 miliar, dari kuartal III/2022 sebesar Rp245,52 miliar.
Posisi total aset HEAL terlihat naik menjadi Rp8,51 triliun, dibandingkan dengan Rp7,59 triliun pada akhir 2022.
Sementara itu, liabilitas per 30 September 2023 berada di Rp3,52 triliun atau naik dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2022 Rp2,90 triliun. Kenaikan di antaranya disebabkan oleh naiknya utang bank dari Rp1,04 triliun menjadi Rp1,95 triliun.
Di lantai bursa, saham HEAL pada perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2023), pukul 11.00 WIB, naik 2,26 persen ke level Rp1.355 per saham. Kendati demikian, saham perseroan melemah 12,58% sepanjang tahun berjalan dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp20,28 triliun.