Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) anjlok setelah konfirmasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal kabar rencana pelepasan saham ARCI oleh Grup Rajawali Corp milik konglomerat Peter Sondakh.
Sekretaris Perusahaan ARCI Hdayat Dwiputro Sulaksono menyampaikan perseroan tidak mengetahui informasi yang dapat memengaruhi nilai saham ARCI. Manajemen perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivias dari pemegang saham tertentu.
"Sampai saat ini, perseroan tidak memiliki informasi atau kejadian penting yang dapat memengaruhi kelangsungan perseroan dan harga saham," paparnya dalam penjelasan tertulis ke BEI, Selasa (17/10/2023).
Sementara itu, entitas Grup Astra di sektor pertambangan PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga menampik pihaknya bakal mengakuisisi saham ARCI.
"Informasi tersebut tidak benar," kata Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis dalam jawaban tertulis terpisah ke BEI.
Saham ARCI pun anjlok 4,27% atau 18 poin menjadi Rp404 per pukul 15.20 WIB. Sepanjang hari ini, saham ARCI bergerak di rentang Rp382-Rp432. Kapitalisasi pasarnya Rp10,03 triliun dengan valuasi PER 45,57 kali.
Baca Juga
Sebelumnya pada Senin (16/10/2023), saham ARCI melesat 17,22% atau 62 poin menjadi Rp422. Kapitalisasi pasarnya naik menjadi Rp10,48 triliun.
Tren reli saham ARCI sudah terjadi pada perdagangan akhir pekan Jumat (13/10/2023), di mana saham ARCI naik 6,51% atau 22 poin ke level Rp260. Sepanjang hari, saham ARCI sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp400 dan terendah di harga Rp334.
PT Rajawali Corp milik taipan Peter Sondakh ramai dikabarkan tengah mempertimbangkan penjualan saham Archi Indonesia. Menurut sumber Bloomberg, Jumat (13/10/2023), Rajawali Corp bekerja sama dengan penasihat keuangan mengenai potensi divestasi tersebut dan mungkin memutuskan untuk tetap mempertahankan sahamnya.
Menurut salah satu sumber anonim Bloomberg, Rajawali yang memiliki sekitar 85 persen saham penambang tersebut, sedang mencari valuasi sekitar US$1 miliar untuk ARCI dalam sebuah kesepakatan.
Saham Archi telah meningkat sekitar 3% tahun ini, memberikan nilai pasar perusahaan sebesar Rp8,5 triliun atau setara US$540 juta. Namun, kapitalisasi pasar ARCI kini menembus Rp10 triliun dengan kenaikan 27% sepanjang 2023.
Diskusi atas penjualan saham ARCI sedang berlangsung dan belum ada kepastian Rajawali Corp akan melanjutkan transaksi atau tidak.
Perwakilan Archi mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai kesepakatan tersebut karena ini merupakan urusan pemegang saham, sementara perwakilan Rajawali tidak menanggapi permintaan komentar melalui telepon dan email.
Sebelumnya, manajemen ARCI menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan sebesar 20 persen sejalan dengan target peningkatan produksi sepanjang 2023.
Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan keyakinan capaian target tersebut seiring dengan perbaikan Pit Araren yang longsor serta penambahan infrastruktur yang diharapkan dapat menekan pengeluaran ARCI.
“Kalau kita berbicara soal produksi, maka target finansial juga akan tumbuh 20 persen juga dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (22/8/2023).
Rudy menjelaskan hingga saat ini ARCI menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 20 persen. Target tersebut merupakan bagian dari target jangka panjang yang disebut akan memproduksi emas lebih dari 200.000 ons seperti sebelum tahun 2022.