Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Saham IPO Barito Renewable (BREN) Berakhir Hari Ini

PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan penawaran saham IPO pada pada 3–5 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan penawaran saham IPO pada pada 3–5 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham. /JIBI-Rachman
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan penawaran saham IPO pada pada 3–5 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham. /JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan penawaran saham IPO pada pada 3–5 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham. Artinya, masa penawaran saham IPO berakhir hari ini, Kamis (5/10/2023).

Adapun, jadwal IPO BREN yaitu masa penawaran umum perdana saham 3–5 Oktober 2023, tanggal penjatahan 5 Oktober, tanggal distribusi saham secara elektronik 6 Oktober.

Selanjutnya, tanggal pencatatan perdana saham BREN di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 9 Oktober 2023. 

Mengutip data prospektus, BREN menetapkan harga IPO di batas atas Rp780, dari rentang Rp670-Rp780 per saham. Namun, jumlah saham yang ditawarkan terpantau berkurang.

Pada masa bookbuilding, BREN menawarkan 4,5 miliar saham atau sebesar 3,35 persen dari jumlah modal ditetapkan dan disetor setelah IPO. Namun, pada masa offering, BREN hanya mengeluarkan 4,01 miliar saham atau setara 3 persen dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa. 

Dengan jumlah saham yang ditawarkan serta penetapan harga offering, BREN membidik dana segar sebesar Rp3,13 triliun. 

Dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham ini seluruhnya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada Star Energy Geothermal yang akan digunakan untuk membayar kewajiban.

Secara lebih rinci, Star Energy akan membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya sebesar US$158.588.321.  

Kemudian, memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. perihal penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rinciannya pembayaran kepada SEOG sebesar US$66,50 juta dan kepada Perseroan sebesar US$6 juta. 

Biaya yang dibayarkan Star kepada Perseroan akan digunakan untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan biaya sewa.  Adapun dalam hajatan IPO ini, Barito Renewables menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Sebelum penawaran perdana saham, mayoritas pemegang saham Barito Renewables Energy adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan kepemilikan sekitar 66,67 persen, diikuti oleh Green Energy Era dengan kepemilikan sekitar 24,33 persen, serta Jupiter Tiger Holding dan Prime Hill Fund masing-masing memiliki kepemilikan sekitar 4,5 persen. 

Namun, setelah IPO, kepemilikan saham akan berubah, dengan BRPT menguasai sekitar 64,43 persen, Green Energy memiliki sekitar 23,52 persen, dan Jupiter Tiger Holding serta Prime Hill Fund masing-masing memiliki sekitar 4,35 persen. Sementara itu, masyarakat akan memiliki sekitar 3 persen kepemilikan saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper