Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meningkat tajam hingga menyentuh all time high dalam tiga tahun terakhir ke level Rp10.225 berkat aksi stock split yang akan digelar perseroan.
Pada penutupan perdagangan Sesi I hari ini, Senin (25/9/2023) saham BBNI melambung ke harga Rp10.150. Adapun saham BBNI siang ini mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen atau 175 poin.
Saham bank itu mencatatkan transaksi sebanyak 5.254 kali dengan peralihan saham yang mencapai 23 juta. Adapun nilai dari transaksi saham BBNI itu diperkirakan sebesar Rp241 miliar.
Adapun saham BBNI telah menyentuh level all time high dalam tiga bulan terakhir pada perdagangan intraday.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Frankie WP mengatakan, saham BBNI mengalami reli atau peningkatan yang tajam setelah beberapa bulan melandai di support atau batas bawah harga Rp9.000. BBNI, lanjutnya, cukup menarik dengan target harga Rp11.200 per saham.
Sementara itu, kenaikan saham BBNI dalam bulan September 2023 ini ditopang oleh sentimen yang cukup kuat. Frankie mengatakan, BBNI masih ditopang oleh dua katalis, yaitu valuasi yang undervalued dan sentimen stock split.
Baca Juga
“Dari segi valuasi, BBNI adalah bank paling undervalued di antara Top 4 Banks dengan Price to Book Value (PBV) 1,3 kali. Di mana rasio PBV bank-bank besar lainnya seperti BBCA sudah di 4,9 kali, BBRI di 2,7 kali, dan BMRI di 2,4 kali. Juga aksi korporasi BBNI yaitu stock split cukup menarik, dengan rasio 1:2 yang bakal menarik banyak investor ritel nantinya.” kata Frankie kepada Bisnis, Senin (25/9/2023).
Frankie menambahkan, hal yang perlu diwaspadai oleh investor masih di risiko makroekonomi. Terutama dari The Fed yang kemungkinan cukup hawkish yang menunjukkan ketatnya kebijakan moneter mereka, dengan stance atau pendirian higher for longer (tingginya suku bunga acuan akan ditahan lebih lama). Hal tersebut menyebabkan ketidakpastian bagi investor.
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan peningkatan transaksi valuta asing (valas) 13 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2023, didorong oleh inovasi layanan serta platform digital perusahaan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan transaksi valas di BNI itu tumbuh di tengah fluktuasi nilai mata uang global. Adapun, pergerakan nilai tukar mata uang tergolong cukup fluktuatif beberapa pergerakan terakhir.
Hal ini utamanya merupakan dampak dari suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tinggi dan diperkirakan akan 'higher for longer'.
"Kami cukup bangga perolehan kinerja dari sisi valas membukukan kinerja yang positif. Kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan transaksi valas nasabah," ujar Royke dalam keterangan tertulis pada Minggu (23/9/2023).
Menurutnya, transaksi valas di BNI moncer didorong oleh layanan digital. Royke mengungkapkan di platform BNI Mobile Banking, telah terdapat fitur bernama FX Mobile. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk mendapatkan informasi kurs secara real time, melakukan transaksi valas serta melakukan transfer valuta asing baik antar rekening BNI maupun antar bank.
(Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.