Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Karbon yang akan diluncurkan pada 26 September 2023 menjadi katalis positif emiten energi baru terbarukan (EBT), seperti PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) dan PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, volume yang solid masih mendukung penguatan lanjutan saham ARKO. Namun, secara teknikal Stochastic Relative Strength Index (RSI) dan Money Flow Index (MFI) ARKO sudah mendekati area overbought, yaitu terlalu banyak pembelian.
Stochastic RSI merupakan indikator yang perhitungannya menggunakan rumus stochastic oscillator, tetapi menggunakan data RSI. Sedangkan, MFI adalah osilator momentum yang digunakan untuk mengukur aliran masuk dan keluar uang dalam suatu aset.
“Waspadai normal pullback jika penguatan mulai terbatas di area target Rp800 - Rp835. Bisa pertimbangkan untuk sell on strength terlebih dulu di kisaran level tersebut.” tulis Alrich dalam risetnya, Selasa (19/9/2023).
Pullback adalah situasi di mana harga saham naik sesaat di dalam tren penurunan (downtrend) yang signifikan. Bisa juga terjadi ketika saham mengalami kenaikan sementara setelah mengalami penurunan harga yang drastis atau melampaui support pentingnya, yakni batas bawah harga. Oleh karena itu, Alrich menyarankan untuk pertimbangkan sell on strength.
Sedangkan, pada saham KEEN terbentuk minor pennant dengan target psikologis Rp1.000. Pennant merupakan pola konsolidasi yang pendek atau fase pasar datar dalam periode waktu singkat yang terlihat dalam tren harga yang kuat. Pola tersebut mirip tiang bendera dengan bendera berbentuk segitiga.
Baca Juga
Terdapat pelebaran Moving Average Convergence Divergence (MACD) slope seiring MFI yang cenderung bergerak naik dari area oversold atau terlalu banyak pejualan, mendukung penguatan lanjutan ke area target Rp1.000.
MACD adalah indikator yang memperlihatkan koneksi antara rata-rata pergerakan atau moving average dalam sebuah tren harga aset. Di mana akan dapat dilihat kapan harga saham akan mengalami kenaikan atau penurunan. Sedangkan, MACD slope mengukur perubahan atau kecenderungan MACD dari waktu ke waktu.
Namun, Alrich mengingatkan perlu waspadai normal pullback jika penguatan mulai tertahan di kisaran level Rp1.000. Mengingat stochastic RSI yang sudah mendekati overbought, sehingga bisa pertimbangkan sell on strength atau menjual saham ketika harga tinggi terlebih dulu.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menyampaikan, ARKO saat ini terlihat memiliki potensi golden cross yang terjadi, didukung oleh adanya volume beli yang cukup kuat yang mendorong ARKO mengalami kenaikkan. Golden cross tersebut dapat menunjukkan potensi kenaikan harga.
“Secara analisa teknikal, kenaikkan yang didukung oleh volume beli yang kuat menandakan adanya potensi naik yang cukup kuat, hal tersebut terlihat adanya kenaikkan titik tertinggi hingga Rp815 hari ini.” tulis Nico dalam risetnya, Selasa (19/9/2023).
Adapun harga saham ARKO akan bermain direntang Rp745 – Rp775. Penguatan akan terjadi apabila ARKO ditutup di atas Rp775.
Sementara itu, KEEN mengalami tekanan jual pada hari ini (19/9/2023) setelah sebelumnya mengalami kenaikkan kemarin (18/9/2023). Namun, alih-alih mengalami kenaikkan, ada aksi pengambilan keuntungan pada hari ini.
“KEEN juga sudah berada di posisi tertingginya, apabila ada potensi naik, tentu secara sentimen karena adanya Bursa Karbon. Hati hati apabila ingin masuk, sesuai antara harga dengan fundamental perusahaan dan tentu saja momentum yang tepat,” pungkas Nico.
Nico menambahkan, KEEN akan bermain di rentang Rp910 – Rp975. Level Rp910 akan menjadi batas bawah harga atau support kuat yang harus diperhatikan.
Pada hari ini, saham KEEN ditutup melemah 0,53 persen atau 5 poin menjadi Rp945. Saham KEEN menguat 45,38 persen sepanjang 2023.
Di sisi lain, saham ARKO ditutup naik 2,61 persen atau 20 poin menjadi Rp785. Saham ARKO naik 25,60 persen sepanjang tahun berjalan.
Perlu diketahui, Bursa Karbon merupakan perdagangan karbon yang diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) untuk pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui tata laksana nilai ekonomi karbon.
Aturan terkait Bursa Karbon didasari oleh dua Peraturan OJK, yakni POJK Nomor 14 Tahun 2023 Tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon. Lalu, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 12/SEOJK.04/2023 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon.
OJK telah memberikan izin usaha pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai Penyelenggara Bursa Karbon dalam surat keputusan OJK nomor KEP-77/D.04/2023 pada hari Senin (18/9/2023). Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan ada empat mekanisme perdagangan dalam Bursa Karbon yang sudah disiapkan pihaknya.
Pertama, skema perdagangan karbon pada pasar reguler. Skema kedua adalah pasar lelang atau auction market. Ketiga, skema pasar negosiasi atau negotiated trading. Keempat, skema marketplace. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.