Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham emiten pendatang anyar PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU) atau Mutu International telah naik 54,71 persen sejak IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023. Kenaikan ini menjadi katalis positif bagi emiten untuk melanjutkan kinerja yang lebih baik pada masa mendatang.
Corporate Secretary Mutu International Triyan Aidilfitri mengemukakan kenaikan harga saham ini dipandang manajemen sebagai cerminan antusiasme publik untuk berinvestasi pada saham MUTU.
“Hal ini tentunya seiring dengan kepercayaan publik kepada prospek dan komitmen Mutu International yang berperan sebagai salah satu Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional,” kata Triyan kepada Bisnis, Rabu (30/8/2023).
Dia menjelaskan LVV merupakan salah satu jasa yang dioperasionalkan oleh Mutu International untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Hasil verifikasi ini akan menjadi Sertifikat Pengurangan Emisi dan dapat diperdagangkan di Bursa Karbon.
“Penerapan standardisasi dan akreditasi bagi suatu perusahaan LVV merupakan aspek penting bagi menjamin pelaksanaan kegiatan validasi dan verifikasi proses dekarbonisasi serta kegiatan sertifikasi industri hijau dijalankan secara independen dan kredibel,” katanya.
Triyan menambahkan peningkatan harga saham MUTU memberikan semangat dan keyakinan kepada manajemen dan seluruh jajaran pegawai untuk secara terus meningkatkan kinerja operasional. Dengan demikian, MUTU dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) tahun 2023–2027.
Baca Juga
“Target manajemen MUTU dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan adalah melalui peningkatan pertumbuhan pendapatan, memperkuat profitabilitas, serta memperluas pangsa pasar dan nilai perusahaan,” paparnya.
Adapun strategi yang dijalankan meliputi pengembangan produk inovatif, ekspansi pasar, optimasi efisiensi operasional, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan akuntabilitas dan transparansi.
Dengan strategi ini, MUTU berharap mencapai kinerja keuangan yang kuat dan berkelanjutan dan terus dapat mendorong kinerja sahamnya. Pada 2022, MUTU mencatat pendapatan Rp281,8 Miliar, tumbuh 24,5 persen dibandingkan dengan pendapatan pada 2021 sebesar Rp226,4 Miliar.
“Pada 2023 sampai 2027 selama 5 tahun ke depan, kami berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan laba,” katanya.