Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) membukukan penurunan laba bersih dua digit secara tahunan pada semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2023 yang dikutip Rabu (30/8/2023), BSSR membukukan pendapatan senilai US$593,6 juta atau setara Rp9,06 triliun (kurs Jisdor Rp15.263 per dolar AS). Rapor ini meningkat 39,59 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$425,2 juta.
Pendapatan ini sebagian besar didominasi oleh pendapatan ekspor seperti ke China senilai US$355,2 juta, ke India senilai US$117,8 juta, Filipina senilai US$11,9 juta, Korea Selatan senilai US$4,16 juta, dan Kamboja senilai US$542.518.
Adapun, penjualan domestik BSSR di Indonesia mencapai US$103,98 juta pada paruh pertama 2023.
Meningkatnya penjualan ini turut menaikkan beban pokok pendapatan BSSR menjadi US$375 juta, naik 73,68 persen dari US$215,9 juta secara tahunan atau year on year. Meski beban pokok meningkat, laba bruto BSSR juga tercatat naik menjadi US$218,6 juta, dari US$209,3 juta atau meningkat 4,43 persen secara tahunan.
Dari situ, laba bersih BSSR turun 17,25 persen menjadi US$106,3 juta atau setara Rp1,62 triliun di semester I/2023. Realisasi ini turun dari US$128,5 juta periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Hingga akhir Juni 2023, BSSR memiliki total aset senilai US$482,2 juta atau naik dari US$404,8 juta akhir tahun lalu. Total liabilitas BSSR meningkat menjadi dari US$184,3 juta pada akhir 2022 menjadi US$215,7 juta pada akhir paruh pertama 2023.
Sementara itu, total ekuitas BSSR yang naik dari US$220 juta pada 31 Desember 2022 menjadi US$266,5 juta di 30 Juni 2023.