Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Kinerja IPCC Incar Kerja Sama Pelabuhan Pelindo Group

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) yang merupakan bagian dari Pelindo Group memperkuat posisi untuk bekerja sama dengan sejumlah pelabuhan.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) yang merupakan bagian dari Pelindo Group memperkuat posisi untuk bekerja sama dengan sejumlah pelabuhan yang mereka incar.

Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan, IPCC sebagai bagian dari Pelindo Group merupakan Operator Terminal Kendaraan terbesar di Indonesia.
 
IPCC memiliki standar pelayanan bongkar muat secara internasional yang didukung oleh SDM yang telah tersertifikasi. Dengan akses yang mudah dicapai dan distribution cost yang dinilai lebih kompetitif, IPCC masih menjadi tujuan utama pelayanan bongkar muat kendaraan.

“Dengan terintegrasinya antar Pelindo, serta adanya pengklasteran kegiatan usaha kiranya dapat membantu kami memperkuat posisi IPCC untuk dapat bekerja sama dengan sejumlah pelabuhan yang menjadi incaran kami, sehingga kami dapat merealisasikan sejumlah ekspansi dan kerja sama tersebut.” tambah Sugeng dalam sambutannya di acara tersebut, berdasarkan siaran pers terbaru IPCC (28/8/2023).

 

Direktur Operasi dan Teknik sekaligus Plt. Direktur Keuangan dan SDM IPCC Bagus Dwipoyono menyampaikan, pasca pandemi COVID-19, kinerja dari IPCC menunjukan peningkatan, sehingga berimbas positif pada kinerja fundamental IPCC.

Bagus menjelaskan, kondisi pandemi yang berangsur usai berimbas positif pada kegiatan manufaktur di mana produksi kendaraan terus menunjukan peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan. Kondisi tersebut juga memberika dampak positif pada kegiatan di Terminal Kendaraan IPCC.
 

“Sepanjang kuartal II/2023 atau total semester I tahun ini, kondisi operasional dapat kami sampaikan menunjukan angka yang baik. Adanya kenaikan tersebut tentunya memberikan berkah bagi IPCC, terutama dari sisi finansial.” pungkas Bagus.


Bagus juga memaparkan, marjin yang diperoleh IPCC menunjukkan angka yang sangat baik dan kinerja hingga penutup tahun ini dapat memberikan hasil yang positif. Marjin keuntungan dari sisi gross profit margin yang diperoleh IPCC hingga akhir semester I 2023 sebesar 47,08 persen, operating profit margin sebesar 29,49 persen, dan EBITDA margin sebesar 52,13 persen.

“Di sisa tahun ini, tentunya kami berharap bisa mencapai di atas pencapaian tahun lalu seiring upaya peningkatan revenue creativity dan cost effectiveness untuk mencapai peningkatan margin. Di sisi lain, kami juga berharap kondisi ekonomi baik domestik maupun global dalam kondisi yang baik sehingga memberikan sentimen positif pada industri kendaraan. Apalagi di tengah pengembangan EV yang kita pun juga menjadi bagian dari pengembangan ekosistem value chain EV.” ungkap Bagus.

Pertemuan tersebut dibuka oleh kata sambutan dari Head of Departement Retail Business MASI Tomi Taufan. Tomi menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan oleh MASI melalui kerja sama dengan para emiten.

Tujuannya untuk mengenalkan dan mengedukasi para nasabah MASI agar dapat lebih mengenal para emitennya. Selain itu, sebagai bagian dari program literasi Pasar Modal yang dijalankan oleh MASI.

Head of Research Team MASI Robertus Hardy turut hadir untuk menyampaikan paparan Market & Industry Outlook. Robertus memaparkan, kondisi dan prospek ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2023 masih akan fluktuatif karena kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya kondusif.

Sementara itu, kondisi industri otomotif masih akan bertumbuh positif hingga akhir tahun 2023. Pertumbuhan itu diikuti dengan masih adanya permintaan akan kendaraan baik mobil maupun motor yang memberikan dampak positif pada kinerja IPCC.

Robertus memberikan catatan tersendiri pada IPCC, di mana posisi keuangan IPCC kuat dari sisi profitability dan likuiditas. IPCC juga memiliki prospek yang baik dengan adanya rencana pengembangan penambahan kapasitas yang dapat berdampak baik bagi pendapatan dan laba bersihnya. (Daffa Naufal Ramadhan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper