Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal Patut Cermati 3 Sentimen Penting buat IHSG Pekan Ini

Terdapat 3 sentimen dalam minggu ini hingga 1 September 2023, yang wajib diperhatikan para investor pasar modal.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat 3 sentimen dalam minggu ini hingga 1 September 2023, yang wajib diperhatikan para investor pasar modal, yakni mogok buruh di Westwood Australia, PMI Indonesia, dan inflasi Indonesia. 

Community Lead IPOT Angga Septianus menjelaskan adanya rencana aksi mogok di pusat pengolahan gas alam cair (LNG) terbesar kedua di Australia itu, membuat Uni Eropa merancang strategi baru, untuk mengendalikan pasokan dan inflasi. Selain itu dia juga mengatakan, aksi mogok buruh tersebut, bersamaan dengan perihal kenaikan upad di instalasi LNG lainnya. 

"Rencana aksi mogok di pusat pengolahan gas alam cair (LNG) terbesar kedua di Australia memaksa Uni Eropa memutar otak untuk mengendalikan pasokan dan inflasi. Aktivisme para pekerja di instalasi milik Chevron itu berbarengan dengan negosiasi alot perihal kenaikan upah di instalasi LNG lain milik Woodside Energy Group Ltd. Fasilitas-fasilitas ini mewakili 10 persen total nilai ekspor LNG global." Jelas Angga, pada siaran pers IPOT, Selasa (28/8/2023). 

Untuk PMI, menurut Angga, saat ini masih dalam tren ekspansif di atas angka 50. Kepercayaan dunia bisnis diprediksi sedikit melandai meskipun perusahaan melihat ada perbaikan dari sisi permintaan. Melandainya kepercayaan, menunjukkan masih adanya sedikit kekhawatiran terkait outlook kedepannya.

Sedangkan, untuk inflasi Indonesia, Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran 3,0 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 persen pada 2024.

Namun, berbeda dengan minggu lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis sebesar 0,52 persen tertopang sektor basic materials yang menguat sebesar 5 45 persen disusul sektor transport & logistics 3,32 persen dan sektor energi 1,60 persen. Sementara itu sektor yang menahan laju IHSG yakni sektor teknologi sebesar -2,63 persen, properties & real estate -1.06 dan sektor finansial -0,56 persen. 

“Di minggu lalu ada sektor basic materials yang mengalami kenaikan signifikan, terutama saham-saham yang terkait dengan EBT, ternyata karena ada sentimen terkait bursa karbon," tegas Angga. 

Menurut Angga, ada 3 sentimen utama pada minggu lalu yang memengaruhi market yakni suku bunga BI, pertemuan otoritas moneter dunia Jackson Hole Symposium, dan bursa karbon Indonesia.

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen dengan Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen. 

"Ke depan BI memperkirakan stabilitas nilai tukar rupiah akan tetap terjaga sejalan dengan perspektif positif investor terhadap prospek perekonomian indonesia, inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik," tegasnya.

Terkait Jackson Hole Symposium, menurut Angga akan berperan penting, karena dianggap sebagai salah satu event para bank sentral memberikan “bocoran” terkait kebijakan moneternya ke depan. Jerome Powell diprediksikan oleh mayoritas pelaku pasar, akan tetap mempertahankan tone hawkish pada pidatonya di Jackson Hole nanti.

Sementara itu terkait bursa karbon Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon (POJK Bursa Karbon).

"Diharapkan kebijakan ini bisa mengurangi efek gas rumah kaca dan polusi. Emiten yang diuntungkan seperti BRPT, PGEO, KEEN, dan ARKO," jelas Angga. (Muhammad Omar Adibaskoro)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper