Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) resmi masuk dalam salah satu indeks acuan FTSE, yaitu FTSE Global Equity Index Series Asia Pasific dalam semi annual review September 2023.
Sebagai informasi, Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel Group merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global.
Suatu saham yang masuk dalam kriteria FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik. Alhasil, saham yang masuk indeks FTSE berpotensi menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.
Adapun, IPCC masuk dalam indeks FTSE kategori Micro Cap bersama dengan beberapa penghuni baru lainnya seperti ASSA, CARS, CUAN, hingga berbagai perusahaan BUMN.
Manajemen IPCC mengatakan perseroan masuk dalam radar perhitungan indeks FTSE untuk pertama kalinya sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias IPO pada 9 Juli 2018.
"Dengan masuknya IPCC ke dalam indeks tersebut maka hal ini menjadi suatu prestasi yang patut dibanggakan serta menjadi kado terindah di tahun kelima pasca IPO IPCC melantai di BEI dan melengkapi posisi indeks yang telah diraih," tulis manajemen IPCC dalam keterangannya dikutip Senin, (21/8/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, manajemen IPCC berharap dengan masuknya perseroan ke dalam indeks FTSE dapat memacu semangat untuk menorehkan kinerja positif, serta memberikan manfaat bagi investor baik lokal maupun asing.
Ditinjau kinerja keuangannya, IPCC mencetak laba tahun berjalan Rp78,91 miliar pada semester I/2023 atau naik 69,37 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp45,41 miliar. Naiknya laba IPCC berbanding lurus dengan naiknya pendapatan perseroan.
Emiten logistik tersebut membukukan pendapatan operasi Rp366,96 miliar sepanjang semester I/2023, atau naik 21,37 persen yoy dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp302,33 miliar.
Kontribusi pendapatan IPCC ditopang oleh pelayanan jasa terminal dan jasa barang di pelabuhan sebesar Rp386,38 miliar. Selebihnya, pelayanan jasa rupa-rupa, bisnis fasilitas dan utilitas berkontribusi sebesar Rp10,57 miliar.
Tak hanya itu, IPCC juga telah membagikan dividen sebesar Rp113,21 miliar atau ekuivalen sebesar 70 persen dari laba tahun berjalan. Sebanyak Rp22,71 miliar telah dibagikan sebagai dividen interim dan sisanya berupa dividen final dengan jumlah Rp90,50 miliar.