Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Rebound Hentikan Penurunan 2 Sesi Beruntun, Imbas Turunnya Obligasi AS

Harga emas global berhasil rebound pada penutupan perdagangan Senin (28/8/2023), hentkan penurunan selama dua sesi beruntun terdorong imbal hasil Obligasi AS.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk.  Harga berhasil rebound pada penutupan perdagangan Senin (28/8/2023), menghentikan penurunan selama dua sesi berturut-turut.,/Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga berhasil rebound pada penutupan perdagangan Senin (28/8/2023), menghentikan penurunan selama dua sesi berturut-turut.,/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global berhasil rebound pada penutupan perdagangan Senin (28/8/2023), menghentikan penurunan selama dua sesi berturut-turut, terdorong stabilnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengurangi beberapa tekanan baru-baru ini pada harga logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik 6,90 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 1.946,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.954,20 dolar AS dan terendah di 1.940,10 dolar AS.

Pada sesi-sesi sebelumnya, emas berjangka jatuh 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.939,90 dolar AS pada Jumat (25/8/2023), setelah merosot 1,00 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.947,10 dolar AS pada Kamis (24/8/2023), dan melonjak 22,10 dolar AS atau 1,15 persen menjadi 1.948,10 dolar AS pada Rabu (23/8/2023).

Logam kuning mencatat keuntungan pada Senin (28/8/2023) setelah kontrak emas paling aktif membukukan kenaikan mingguan pertamanya dalam empat minggu hingga Jumat (25/8/2023).

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS 10-tahun turun tipis di angka 4,218 persen, sedangkan Indeks dolar AS yang mengukur nilai greenback terhadap enam rival utamanya, sedikit berubah di angka 104,07. Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Untuk emas "terputusnya hubungan antara kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar AS adalah tanda bullish yang positif," kata Chintan Karnani, konsultan independen yang memantau pasar emas selama 20 tahun terakhir seperti dikutip Antara.

Tetapi, kata dia, "emas perlu terus diperdagangkan dengan garis harga yang meningkat pada minggu depan untuk mengonfirmasi tren bullish yang berkelanjutan."

Dia mengatakan dirinya akan mencermati indikasi "penembusan berkelanjutan berbagai resistensi" antara 1.950 dolar AS dan 2.010 dolar AS pada emas Comex untuk Desember.

Namun demikian, petunjuk dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (25/8/2023) tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut membayangi kenaikan emas.

Para analis pasar berpendapat bahwa emas telah mendapat dukungan di area 1.900 dolar AS pada grafik. Namun penguatan dolar yang lebih besar atau kenaikan imbal hasil akan membahayakan grafik.

Investor juga menunggu rilis laporan produk domestik bruto pada Rabu (30/8/2023), angka inflasi utama pada Kamis (31/8/2023), dan laporan pekerjaan besar pada Jumat (1/9/2023).

Tren harga emas setelah rilis data penggajian non pertanian AS Agustus pada Jumat (1/9/2023) akan menjadi kuncinya, kata Karnani. "Tren bullish pada emas dan perak saat ini dapat berubah jika pertumbuhan lapangan kerja secara keseluruhan sangat tinggi pada Agustus."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terkerek 1,8 sen atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 24,252 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 24 dolar AS atau 2,53 persen, menjadi menetap pada 972,20 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper