Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (22/8/2023) setelah berhasil ditutup menguat 0,09 persen pada perdagangan sebelumnya.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan bahwa, IHSG akan bergerak mixed di rentang 6.850-6.900 menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 23-24 Agustus 2023.
Sederet sentimen yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah laporan BI terkait Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuarta II-2023 yang tercatat naik sebesar 1,92 secara year-on-year (yoy).
"Dari sisi penjualan mengindikasikan penjualan properti residensial terkontraksi 12,30 persen yoy pada kuartal II-2023, lebih dalam dari kontraksi kuartal sebelumnya sebesar 8,26 persen yoy," tulis Ratih dalam riset harian Ajaib, Selasa (22/8/2023).
Sementara itu dari mancanegara, ada pengaruh dari data penjualan ritel di Inggris yang mencatat penurunan sebesar 3,20 persen secara yoy pada Juli 2023. Angka tersebut menjadi penurunan yang terdalam sejak tiga bulan lalu.
Bergeser ke Asia, terdapat pengaruh dari keputusan People's Bank of China (PBoC) yang memangkas suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) sebesar 10 basis poin dari 3,55 persen menjadi 3,45 persen dan keputusan untuk menahan suku bunga pinjaman untuk jangka lima tahun di level 4,20 persen pada Agustus 2023.
Baca Juga
Bersamaan dengan pembahasan terkait sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, beberapa saham yang direkomendasikan Ajaib Sekuritas adalah:
ESSA
Buy: Rp670
TP: Rp690
Stop loss: <Rp655
Pergerakan ESSA telah breakout trendline bearish jangka panjang di atas MA-5 dan MA-20, menjadi indikasi awal pembalikan arah trend, disusul penguatan dari sisi volume serta penguatan oscillator pada area netral.
ENRG
Buy: Rp240
TP: Rp248
Stop loss: <Rp234
Pergerakan ENRG tertahan pada uptrend channel line, first day up setelah momentum penurunan jangka pendek. Disusul dukungan dari penguatan volume secara signifikan dan starting up oscillator pada area netral.
BUKA
Buy: Rp240
TP: Rp248
Stop loss: <Rp234
Secara teknikal BUKA dalam trend bullish jangka pendek, harga berhasil break di atas MA-5, MA-20, dan MA-50. hal ini juga tercermin dari pergerakan volume yang solid di atas avg 10 hari. Dari sisi oscillator bergerak menguat dalam zona netral.
Saham Top Losers Kemarin
Berdasarkan data RTI pada akhir sesi II perdagangan, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) menempati posisi pertama saham paling anjlok. Saham HUMI turun 14,50 persen ke harga Rp224.
Saham paling anjlok kedua diisi oleh PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY). Saham RICY melemah 11,40 persen ke harga Rp101.
PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) menduduki posisi ketiga saham paling anjlok. Adapun saham BSML menurun 10,43 persen ke harga Rp206.
Posisi saham paling anjlok keempat ditempati oleh PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX). Saham LMAX turun 9,66 persen ke harga Rp318.
Posisi saham paling anjlok kelima diduduki oleh PT Batavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR). Saham BPTR melemah 9,42 persen ke harga Rp125.
Posisi saham paling anjlok keenam dipegang oleh PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX). Saham DMMX menurun 8,53 persen ke harga Rp236.
Posisi ketujuh saham paling anjlok diisi oleh PT Venteny Fortuna International Tbk. (VTNY). Adapun saham VTNY turun 8,04 persen ke harga Rp206.
Posisi kedelapan saham paling anjlok diisi oleh PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). Adapun saham DRMA turun 7,32 persen ke harga Rp1.520.
Saham paling anjlok kesembilan dipegang oleh PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR). Saham CYBR melemah 6,42 persen ke harga Rp204.
Saham paling anjlok kesepuluh diduduki oleh PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO). Saham AUTO menurun 5,90 persen ke harga Rp3.030. (Daffa Naufal Ramadhan)
10 Saham Paling Anjlok Hari Ini:
1. HUMI (14,50 persen)
2. RICY (11,40 persen)
3. BSML (10,43 persen)
4. LMAX (9,66 persen)
5. BPTR (9,42 persen)
6. DMMX (8,53 persen)
7. VTNY (8,04 persen)
8. DRMA (7,32 persen)
9. CYBR (6,42 persen)
10. AUTO (5,90 persen)