Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rawan terkoreksi menguji ke rentang 6.793-6.800 pada perdagangan hari ini, Selasa (22/8/2023). Beberapa saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas hari ini adalah ENRG, INDY, PGAS, dan UNTR.
Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan, jika IHSG mampu menembus area support di 6,834, maka diprediksi koreksi masih akan berlanjut pada perdagangan hari ini untuk membentuk wave iv pada label hitam dengan arah koreksi ke rentang 6.793-6.800.
Namun demikian, jika IHSG masih sanggup berada di atas area supportnya 6.834, maka indeks komposit berpeluang menguat untuk membentuk label merah ke arah 6.966-7.013.
Adapun, MNC Sekuritas memprediksi bahwa IHSG hari ini akan memiliki level support di 6.834, 6.798, serta level resistance di 6.934, 6.966. Beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini adalah:
1. ENRG - Buy on Weakness
ENRG menguat 4,3 persen ke Rp240 disertai tingginya volume pembelian, penutupan ENRG pun mampu berada di atas MA20. Selama ENRG masih mampu berada di atas Rp230 sebagai stoplossnya, maka posisi ENRG diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c].
Baca Juga
Buy on Weakness: Rp234-Rp240
Target Price: Rp260, Rp280
Stoploss: below Rp230
2. INDY - Buy on Weakness
INDY menguat 2,5 persen ke Rp2,080 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama INDY masih mampu bergerak di atas Rp1,955 sebagai stoplossnya, maka diperkirakan posisi INDY saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C.
Buy on Weakness: Rp2.000-Rp2.050
Target Price: Rp2.120, Rp2.200
Stoploss: below Rp1,955
PGAS - Buy on Weakness
PGAS terkoreksi 0,3 persen ke Rp1.490 disertai dengan munculnya volume penjualan. Posisi PGAS saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c]. Hal tersebut berarti, pun terkoreksi akan cenderung terbatas dan berpeluang berbalik arah.
Buy on Weakness: Rp1.425-Rp1.470
Target Price: Rp1.515, Rp1.560
Stoploss: below Rp1.420
UNTR - Buy on Weakness
UNTR menguat 1 persen ke Rp27.075 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun masih tertahan oleh MA20. Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 3.
Buy on Weakness: Rp25.550-Rp26.475
Target Price: Rp28.175, Rp29.675
Stoploss: below Rp24.475
Saham Paling Diincar Investor Asing Kemarin
PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) menempati posisi pertama saham yang paling diborong oleh asing. Net Foreign Buy (NFB) saham BRMS mencapai Rp189,9 miliar. Saham BRMS menguat 14,12 persen ke harga Rp202.
Posisi kedua diisi oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan NFB sebesar Rp184,6 miliar. Saham BUMI meningkat 6,57 persen ke harga Rp146.
Posisi ketiga dipegang oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan NFB sebesar Rp127 miliar. Adapun saham BMRI naik 0,87 persen ke harga Rp5.825.
Posisi keempat ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan NFB mencapai Rp99,7 miliar. Saham BBNI naik 0,83 persen ke harga Rp9.125.
Saham yang paling diborong asing kelima diduduki oleh PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan NFB sebesar Rp36,7 miliar. Saham BUKA menguat 3,45 persen ke harga Rp240.
Saham yang paling diborong asing keenam dipegang oleh PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) dengan NFB sebesar Rp86,5 miliar. Saham MAPA meningkat 5,62 persen ke harga Rp845.
Saham yang paling diborong asing ketujuh ditempati oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan NFB sebesar Rp25,3 miliar. Saham MEDC meningkat 1,87 persen ke harga Rp1.090.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menempati posisi kedelapan saham yang paling diborong oleh asing dengan NFB sebesar Rp22,6 miliar. Saham PGEO menguat 10,31 persen ke harga Rp1.070.
Posisi kesembilan diisi oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dengan NFB sebesar Rp20,9 miliar. Saham INKP melemah 3,20 persen ke harga Rp9.075.
Posisi kesepuluh ditempati oleh PT MD Pictures Tbk. (FILM) dengan NFB sebesar Rp19,4 miliar. Saham FILM meningkat 10,21 persen ke harga Rp3.670. (Daffa Naufal Ramadhan)
10 Saham yang Paling Diborong Asing Hari Ini:
1. BRMS (189,9 miliar)
2. BUMI (Rp184,6 miliar)
3. BMRI (Rp127 miliar)
4. BBNI (Rp99,7 miliar)
5. BUKA (Rp36,7 miliar)
6. MAPA (Rp86,5 miliar)
7. MEDC (Rp25,3 miliar)
8. PGEO (Rp22,6 miliar)
9. INKP (Rp20,9 miliar)
10. FILM (Rp19,4 miliar)