Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) belum menemui kesalahan di aplikasi Ajaib Sekuritas terkait dugaan kasus tagihan saham senilai Rp1,8 miliar.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan awal memperlihatkan tidak ada kelemahan aplikasi Ajaib yang menyebabkan salah seorang nasabah mendapat tagihan jumbo.
“Belum ada hasil audit mengatakan ada kelemahan tertentu di [aplikasi] Ajaib. Jadi, belum sama sekali ditemukan hal itu,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Kristian menyatakan bahwa investor yang merasa dirugikan dapat melakukan pengaduan melalui whistleblowing system. Namun, hingga saat ini, belum ada pengaduan formal yang diterima oleh otoritas bursa terkait persoalan tersebut.
Sementara itu, BEI mendorong Ajaib dan nasabah untuk segera menyelesaikan persoalan yang tengah bergulir. Meski demikian, jika pembahasan menemui jalan buntu, tidak menutup kemungkinan otoritas bakal melakukan audit khusus ke perusahaan.
“Kami minta diselesaikan antara mereka berdua dulu. Baru kalau memang dipandang perlu diaudit perusahaannya, kami bakal audit,” kata Kristian.
Direktur Utama Ajaib Sekuritas Juliana memastikan tidak ditemukan kejanggalan dalam proses ataupun hasil transaksi dalam polemik tagihan saham senilai Rp1,8 miliar.
Juliana menegaskan bahwa pihaknya memilih untuk menyampaikan fakta secara terbuka karena sebagian detail transaksi sudah lebih dulu diungkapkan ke publik oleh nasabah.
“Kami telah menelusuri secara menyeluruh transaksi yang dimaksud dan tidak menemukan indikasi kejanggalan,” pungkasnya dalam keterangan resmi.
Menurutnya, selama beberapa tahun terakhir, nasabah bersangkutan telah melakukan transaksi miliaran rupiah dengan portofolio saham bernilai lebih dari Rp1 miliar.
Jumlah portofolio saham nasabah itu sekaligus menjawab pertanyaan sejumlah pihak mengenai alasan nasabah bisa melakukan transaksi hingga lebih dari Rp1 miliar.
Juliana menuturkan bahwa transaksi tersebut juga telah melalui proses konfirmasi di perangkat handphone yang tercatat sebagai trusted device dalam sistem Ajaib.
“Tidak lama setelahnya, nasabah juga melakukan transaksi serupa, yang kemudian diakui dilakukan secara sadar oleh yang bersangkutan. Semua jejak digital dari proses ini terekam dalam sistem kami,” ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.