Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok ke level 6.258,17 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (21/3/2025). Di tengah penurunan indeks, saham BREN, TPIA, ASII, dan BBRI masih melaju.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 1,94% atau 123,49 poin menuju posisi 6.258,17. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.418,39 dan sempat menyentuh level tertingginya 6.426,16.
Tercatat, sebanyak 135 saham meningkat, 476 saham turun, dan 187 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp10.848 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat antara lain, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan kenaikan sebesar 6,70% menuju level Rp5.975. Adapun saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tumbuh 2,84% ke Rp7.250.
Selanjutnya ada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang meningkat 2,76% menjadi Rp4.840 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan kenaikan sebesar 1,09% menuju level Rp3.700.
Sementara itu, saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 7,60% ke Rp3.770 dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 6% menuju Rp5.875.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG sempat ditutup melemah 2,13% menuju level 6.245,14 pada perdagangan sesi pertama.
Secara teknikal, indikator modern stochastic RSI telah mengarah ke area overbought dengan validasi indikator MACD yang menunjukkan penyempitan negative slope.
“Sehingga, kami memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan menuju level psikologis 6.200 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” ungkap Valdy.
Sementara itu, riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh aksi rebalancing indeks FTSE, yang resmi dilakukan oleh FTSE Russell pada hari ini, untuk indeks global termasuk saham-saham Indonesia.
“Saham yang dikeluarkan dari indeks tersebut menjadi kurang menarik bagi investor institusional, sehingga menimbulkan tekanan jual,” tulis riset tersebut.
___________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.