Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produk sanitasi PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID) mencetak perolehan laba bersih sebanyak Rp184,99 miliar sepanjang semester I/2023, tumbuh 59,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis, Rabu (15/8/2023), peningkatan laba bersih juga membuat laba per saham terkerek. Laba per saham atau earning per share (EPS) naik dari Rp28 pada semester I/2022 menjadi Rp45 pada semester I/2023.
Perolehan laba bersih emiten bersandi saham UCID itu ditopang oleh perolehan pendapatan yang mencapai Rp5,38 triliun, tumbuh 6,35 persen secara tahunan.
Berdasarkan segmen, produk diapers menjadi penopang pertumbuhan pendapatan perseroan dengan kontribusi sebesar 79,38 persen atau Rp4,27 triliun dari total pendapatan bersih perseroan. Sementara itu sisanya disumbang produk non diapers senilai Rp1,10 triliun.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga naik 4,96 persen menjadi Rp4,34 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp4,13 triliun.
Meski begitu, UCID masih mampu mencatatkan kenaikan laba kotor 12,52 persen menjadi Rp1,04 triliun pada semester I/2023.
Baca Juga
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisienkan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp184,99 miliar, naik 59,98 persen dibanding perode sama tahun 2022 sebesar Rp115,63 miliar.
Hingga enam bulan pertama 2023, UCID mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi Rp5,57 triliun dari Rp5,78 triliun di akhir 2022.
Jumlah liabilitas perseroan juga turun menjadi Rp3,06 triliun di akhir Juni 2023, dari Rp3,62 triliun di akhir Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat naik dari Rp5,29 triliun di 31 Desember 2022, menjadi Rp5,16 triliun di 30 Juni 2023.
Hingga pukul 13.00 WIB, saham UCID parkir di zona hijau dengan menguat 2,59 persen atau 30 poin ke level Rp1.190. Dalam enam bulan terakhir, saham UCID sudah mengalami kenaikan 3,92 persen. Sebagai informasi, UCID melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia pada 20 Desember 2019.