Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produk sanitari PT Uni-charm Indonesia Tbk. mengakui belum menggunakan seluruh dana dari aksi korporasi yakni penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) secara maksimal pada tahun ini.
Sebagai informasi, UCID resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/12/2019) tahun lalu. Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan melepas sahamnya ke publik sebanyak 831,31 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.500. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sebanyak Rp1,25 triliun.
Direktur Keuangan Uni-charm Indonesia Junichiro Onishi mengatakan penggunaan dana IPO awalnya diperuntukkan bagi revitalisasi mesin untuk popok bayi yang telah mengalami penyusutan.
“Karena terjadi pandemi dan penyusutan market, sehingga untuk investasi mesin jadwalnya menjadi mundur dan untuk penggunaan dana tersebut pun rencananya menjadi mundur,” ungkapnya dalam paparan publik perseroan, Kamis (26/11/2020).
Kendati demikian, Junichiro menyatakan bahwa sebagian dana IPO digunakan untuk membeli kembali (buyback) saham untuk menjaga fluktuasi pasar.
Dengan demikian, perseroan akan melakukan pengembalian kembali profit ke pemegang saham dengan pembayaran dividen sebesar Rp80 miliar pada 2020.
Baca Juga
Direktur Pemasaran Uni-charm Indonesia Sri Haryani mengatakan cash operating profit (COP) perseroan pada kuartal III/2020 mencapai Rp466 miliar, turun 94 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Ditengah kondisi pandemi seperti saat ini, pihaknya mengklaim masih bisa mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar dan penjualan.
“Kita juga melakukan pengontrolan fixed cost yang kita lakukan dimana kita terus menjaga rasio COP kurang lebih 7,5 persen jika dibandingkan tahun lalu 7,9 persen,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Hingga akhir September 2020, UCID mencatatkan pendapatan bersih sebesar 6,2 triliun, menurun tipis 0,83 persen secara year on year.
Di sisi lain, laba bersih anjlok 39,3 persen menjadi Rp199,84 miliar yang diakibatkan oleh kerugian selisih kurs yang membengkak hingga Rp143,37 miliar sepanjang periode tersebut.
Bisnis UCID masih ditopang oleh penjualan diapers atau popok yang berkontribusi 95,24 persen terhadap pemasukan perseroan hingga periode kuartal ketiga tahun 2020.