Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) menyiapkan anggaran Rp3 triliun untuk pembangunan jaringan fiber optik dalam 2 tahun ke depan.
Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, pertumbuhan untuk sektor telekomunikasi masih tinggi. Pertumbuhan ini berlaku tidak hanya untuk menara, melainkan juga untuk fiber optik.
"Untuk fiber to the home [FTTH] yang kami bangun, kami perkirakan untuk tahun ini dan tahun depan itu ada tambahan lagi sekitar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun fiber optik," kata Adam dalam webinar Phillip Sekuritas, dikutip Minggu (13/8/2023).
Menurutnya, saat ini pangsa pasar TOWR dalam bisnis fiber optik terbilang cukup besar, yakni 40 hingga 50 persen. TOWR akan terus menambah jaringan fiber optik mereka.
Selain pengembangan bisnis fiber optik, Adam menjelaskan, TOWR juga akan membangun sebanyak 200 menara baru pada semester II/2023, yang merupakan pesanan dari operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL). Menurutnya, nilai kontrak dari pembangunan menara dengan EXCL ini bernilai sekitar Rp200 miliar.
Selain pesanan tersebut, TOWR juga tengah melakukan relokasi terhadap 5.000 menara milik PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan.
Baca Juga
Dia menjelaskan, konsolidasi dua operator telekomunikasi tersebut tidak membuat kontrak antara TOWR dan ISAT menjadi hilang, melainkan TOWR akan memindahkan kontrak ISAT ke lokasi baru.
"Artinya untuk lokasi menara baru kami punya platform berapa ribu menara ke depan yang memungkinkan operator seperti IOH mencapai lokasi baru seperti di Indonesia timur," ujarnya.
Adapun, hingga semester I/2023, Adam menuturkan, TOWR memiliki total 29.792 menara dengan tenant sebanyak 53.771, dan tenancy ratio 1,8 kali. Kemudian, untuk fiber to the tower sepanjang 172.600 km, dengan aktivasi sebesar 50.144, termasuk 38.267 home connect di bawah FTTH.