Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen beton precast PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menyampaikan akan mengejar target nilai kontrak baru sebesar Rp3,8 triliun hingga akhir tahun 2023.
Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan nilai kontrak baru yang diraih WSBP pada semester I/2023 adalah sebesar Rp975 miliar. Pihaknya optimistis dapat mengejar nilai kontrak baru Rp3,8 triliun hingga akhir tahun ini.
"Banyak pekerjaan-pekerjaan yang masih tersisa, misalnya saja ada dua pekerjaan di IKN yang baru diumumkan. Misalnya untuk perumahan ASN dan tol Kayuagung sampai ke Jambi. Kalau kita melihat proyeksi sampai akhir tahun, kami masih optimis Rp3,8 triliun ini bisa kami raih," kata Poerbayu dalam Media Gathering WSBP di Jakarta, dikutip Rabu (9/8/2023).
Direktur Operasi WSBP Sugiharto merinci dengan target nilai kontrak baru Rp3,8 triliun hingga akhir tahun, pendapatan yang akan dicapai WSBP adalah sebesar Rp2,3 triliun.
Menurutnya, dari target tersebut itu 60 hingga 70 persen kontrak merupakan kontrak dari eksternal dan 30 persen dari induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengatakan pemulihan kinerja WSBP tidak terlepas dari momen pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang.
Baca Juga
"Kami melihat proses ini perlu waktu, sehingga mungkin tidak akan bisa selesai dalam waktu satu dua tahun ke depan," ucap Asep.
Apalagi, lanjutnya, tahun depan akan masuk ke tahun pemilu. Menurutnya pada tahun pemilu kontrak baru yang masuk akan cenderung jangka pendek dan memiliki nilai kecil.
"Jadi kalau ditanya kapan pulih, mungkin perlu waktu di atas 3 tahun, untuk pulih normal di atas sedia kala," ucapnya.
Dia melanjutkan, manajemen WSBP memiliki komitmen untuk membawa WSBP kembali menjadi perusahaan yang memiliki tata perusahaan yang baik. Menurutnya, yang bisa manajemen WSBP lakukan adalah melakukan hal-hal terbaik dalam domain manajemen perusahaan, seperti perbaikan sisi pendapatan, perbaikan kontrak, dan perbaikan likuiditas.
"Di luar itu kami harap proses transisi kepemimpinan bisa smooth dan concern terkait pembangunan infra masih berlanjut. Kami rasa untuk proses perbaikan ini, dalam jangka panjang masih cukup prospektif," ujarnya.