Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen beton precast PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) memproyeksikan pemulihan kinerja dapat diraih tiga tahun lagi setelah melakukan restrukturisasi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengatakan pemulihan kinerja WSBP tidak terlepas dari momen pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang.
"Kami melihat proses ini perlu waktu, sehingga mungkin tidak akan bisa selesai dalam waktu satu dua tahun ke depan," kata Asep dalam Medi Gathering di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Apalagi, lanjutnya, tahun depan akan masuk ke tahun pemilu. Menurutnya pada tahun pemilu kontrak baru yang masuk akan cenderung jangka pendek dan memiliki nilai kecil.
"Jadi kalau ditanya kapan pulih, mungkin perlu waktu di atas 3 tahun, untuk pulih normal di atas sedia kala," ucapnya.
Dia melanjutkan, manajemen WSBP memiliki komitmen untuk membawa WSBP kembali menjadi perusahaan yang memiliki tata perusahaan yang baik.
Baca Juga
Asep menuturkan yang bisa manajemen WSBP lakukan adalah melakukan hal-hal terbaik dalam domain manajemen perusahaan, seperti perbaikan sisi pendapatan, perbaikan kontrak, dan perbaikan likuiditas.
Asep mencatat hingga akhir 2022 WSBP mencatatkan pendapatan Rp2,06 triliun, dengan arus kas yang positif. WSBP menurutnya akan menjaga hal ini ke depannya.
"Di luar itu kami harap proses transisi kepemimpinan bisa smooth dan concern terkait pembangunan infra masih berlanjut. Kami rasa untuk proses perbaikan ini, dalam jangka panjang masih cukup prospektif," tuturnya.
Sebagai informasi, WSBP menyampaikan telah mengimplementasikan sebagian besar skema restrukturisasi yang disepakati para kreditur.
Restrukturisasi dengan Bank misalnya, WSBP menawarkan skema Tranche A Long Term Loan senilai total Rp4,01 triliun. Nantinya, perbankan yang menyetujui proposal perdamaian dibayarkan dengan LTL dengan tenor 17 tahun, dan dengan bunga tahun 1-9 sebesar 2 persen per annum atau per tahun, tahun ke 10-13 sebesar 3 persen per annum, dan tahun 14-17 sebesar 4 persen per annum.
Kemudian untuk vendor, WSBP menawarkan dua skema yakni Trance B melalui cash flow available for debt service atau kas pembayaran utang senilai Rp668 miliar dan Tranche D dengan skema konversi ke ekuitas sebesar Rp1,7 triliun.
Sementara itu, untuk pemegang obligasi dan kreditur finansial, WSBP menawarkan Tranche B CFADS senilai Rp445 miliar, dan Tranche C dengan obligasi wajib konversi sebesar Rp2,52 triliun.