Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa angkutan batu bara PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menyampaikan optimistis dapat mencapai target bongkaran batu bara 12,4 juta ton hingga akhir tahun 2023.
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengatakan pihaknya cukup optimistis dapat mencapai target akhir tahun 2023. Menurutnya, RMKE tidak melakukan revisi pendapatan dan laba di tahun ini.
"Karena indikator pada semester II/2023 di bulan kemarin rata-rata pengapalan volumenya antara 500.000 sampai 600.000, tapi di bulan Juli Agustus, volumenya mendekati 900.000 ton. Jadi ada peningkatan yang signifikan," ujar Vincent dalam paparan publik RMKE, Kamis (3/8/2023).
Indikator lain menurutnya datang dari penjualan batu bara. Tambang batu bara in-house RMKE, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) menurut Vincent mengalami peningkatan produksi dari awalnya memproduksi 70.000 ton batu bara hingga Mei 2023, saat ini produksinya meningkat menjadi 150.000 ton per bulannya.
"Ada lagi penjualan ke pihak ketiga yang sebelumnya 2 vessel, mulai Agustus kami akan mengapalkan 4-6 vessel. Jadi kami optimistis sampai akhir tahun tidak ada revisi pendapatan dan laba," ucap Vincent.
Secara data historis, lanjutnya, 60 persen pendapatan RMKE berasal dari semester II. Dia menuturkan dengan efek El-nino atau curah hujan yang lebih kecil, RMKE optimistis dapat mencapai target kinerja tahun ini di paruh kedua.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, RMKE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat 19,7 persen secara tahunan hingga Juni 2023. Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari segmen jasa yang telah tumbuh 99,7 persen YoY pada semester I/2023.
RMKE juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp289,9 miliar atau tumbuh sebesar 28,5 persen YoY pada semester pertama tahun ini. Peningkatan laba kotor ini ditopang oleh pertumbuhan laba kotor dari segmen jasa yang telah tumbuh sebesar 236,8 persen YoY hingga Juni 2023.
RMKE pun membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp199,2 miliar atau meningkat sebesar 28,8 persen YoY pada semester I/2023.